Sunday, July 24, 2011

Setan di Villa

Kejadian ini terjadi sewaktu aku masih kecil -- tepatnya waktu aku masih TK. Kala itu, aku belum punya villa pribadi. Sekarang babe sudah punya satu villa pribadi miliknya sendiri di kawasan puncak. Makanya, sewaktu ke puncak, babe menyewa satu villa.

Malam-malam, aku sama abangku yang tertua lagi main di ruang tamu. Sementara, babe-enyak lagi nonton tv. Dan adikku ragil lagi tidur. Sedang asyik-asyiknya menikmati suasana, tiba-tiba byar-pett lampu mati. Sesaat. Kemudian langsung menyala kembali. Byar-pett lagi, nyala lagi. Begitu berulang-ulang.

Segera babe menitahkan enyak supaya ke kamar adikku ragil waktu lampu mati lagi untuk ketiga kalinya. Otomatis sebagai anak-anak aku nanya dengan polos sama babe.

“Beh, ada apa siy? Kok lampunya hidup-mati?”

Babe diam saja. Malah menyuruh abangku ambil salib. Kami bermunajat kepada Tuhan. Di tengah-tengah bermunajat, aku melihat sesosok lelaki tinggi besar, memakai topi dan jeans. Tapi tubuhnya transparans. Aku mau teriak, bukan karena takut, mungkin karena kepolosan sebagai anak-anak. Namun, babe menyergah. Dia langsung meremas tanganku, menyuruh aku supaya konsen berdoanya. Aku menurut. Serampungnya berdoa, lampu tidak byar-pett lagi. Aku juga tak pernah melihat sesosok lelaki itu lagi.

0 komentar