Alhamdulilah, Afri mendapat restu dari kepala sekolah dan diperkenankan tinggal di sekolah itu, sambil bantu-bantu menjaga dan membersihkan piranti sekolah.
Sudah jauh hari pula, Afri sudah diberitahu jika di sekolahku itu ada penunggunya. Tentang berita itu Afri tidak ambil pusing. Semua Afri pasrahkan dengan yang di atas, Allah swt. Teman Afri bernama Subadi tinggal dan bekerja dengan Afri hingga jam satu malam. Entah mengapa mereka terus bekerja dan tidak kenal lelah, padahal itu waktunya buat istirahat.
Saat Subadi membersihkan kaca, terasa tangannya ada yang memegang. Ya, tangannya terasa dingin. Saat itu Subadi nekad menelusuri pangkal tangan yang ternyata tidak ada badannya. Maka, tak ada kata dia pun lari tunggang-langgang dan dia cerita sama Afri.
Setelah kejadian itu Afri bermimpi berjumpa wanita cantik yang tersenyum dan ingin mendekat. Namun langkahnya terhenti. Antara sadar dan tidak, Afri merasa dirinya kaku, tak bisa bergerak. Mulut Afri komat-kamit membaca ayat suci al-Quran. Ternyata wanita itu tidak bisa mendekat lantaran ada al-Quran di dekat tempat tidurnya. Kemudian, wanita itu menghilang bersamaan dengan bangunnya Afri ke kamar mandi untuk pipis, wudhu, sholat tahajud, dan mengaji.
0 komentar