Sementara, kulirik teman-temanku lain yang pada serius, aku memicing-micingkan mata demi menghalau sinar matahari yang menyengat. Tapi, itu malah membuatku jadi pusat perhatian.
"Siwon!" teriak kakak kelas bernama Ryeowook. Aku langsung pura-pura bermimik serius. Ryeowook langsung menghampiriku. "Berdiri tegak!" teriaknya tepat di mukaku.
Sebetulnya, yang membuatku marah bukan omelannya, tapi semburannya. Yeah, dengan jarak sedekat itu, Ryeowook berhasil membubuhkan sedikit "kuah" pada wajahku. Tapi, aku diam saja. Daripada menambah masalah. Aku tak ingin mengalami nasib seperti Leeteuk yang mendapat jatah push up 100 kali, karena beradu mulut dengan kakak kelas. Aku cari aman saja. Dan berpura-pura serius. Walaupun ini sungguh bukan aku. Dijemur di teriak sore, baris-berbaris ikut paskibra.
***
Yeah, akhirnya kegiatan baris-berbaris (paskibra) berakhir juga dengan istirahat. Aku masih merasakan panasnya sengatan matahari di pipi kiriku.
Yesung yang berdendang pelan lagu It's You milik Super Junior dari album ketiganya "Sorry Sorry" datang menghampirku. Yeah anak ini memang senang dengan boyband asal negeri ginseng tersebut. Sehingga, potongan tubuhnya pun seperti alay alias anak layangan. Hehehe...
"Won, anterin aku yuk," kata Yesung ngomong sama aku.
"Ke mana?" tanyaku.
"Ke kelas. CD Super Junior aku ketinggalan di kolong meja."
Karena, aku dan Yesung sudah berteman baik selama ini, maka aku rela mengantarkannya ke kelas. "Yuk."
Kelas kami ada di lantai dua, pojokan. Jauh dari tangga. Waktu sampai di kelas, aku merasa rada-rada spooky karena kelas kami memang sedikit gelap. Apalagi, kalau kosong, hawa dinginnya terasa benar. Sambil melihat Yesung berjalan ke mejanya dan mengambil CD Super Juniornya. Mendadak BlackBerry Curve 9300 3G milikku berbunyi sebuah. Otomatis aku mengambilnya dari kantong celana SMU aku. Coba tebak siapa yang telepon? Yesung. 'Lha, ngapain juga Yesung telepon aku? Bukannya dia ada di sini?' pikirku.
Baru aku mau bilang, 'Sung, iseng banget lo telepon aku.' Aku melihat kelas dalam keadaan kosong. Tak ada siapa-siapa kecuali aku sendiri. "Sung, kau ada di mana?" tanyaku pada Yesung yang ada di telepon.
"Aku udah di lapangan nih. Kau di mana? Dicari-cari dari tadi juga. Nih, udah mau mulai lagi paskibnya." tukas Yesung.
Klik Yesung menutup teleponnya. Glek. Duh, kok jadi misteri begini ceritanya? Menyadari kesendirianku, aku langsung mengambil langkah seribu ke lapangan. Sial.[]
Follow Twitter kami di @CerpenHoror
0 komentar