Sunday, December 16, 2012

Sketsa Horor: Membabat Siti Maryam


Usai mendapat telepon dari seseorang yang memberinya tugas, Naen bergerak cepat. Dikuntitnya Siti Maryam yang tengah berangkat ke kebun.

Naen memberi jarak. Dia tak ingin Siti Maryam merasa diikuti olehnya. Bisa gagal rencananya nanti.

Setelah sampai di kebun, Siti Maryam segera melakukan aktivitasnya. Menanam kentang di kebun kopinya. Sembari jongkok Siti Maryam bertekun dengan pekerjaannya.

Meski, matahari sudah muncul benar di pagi ini, tak ada siapa-siapa. Hal itu memberikan kesempatan bagi Naen yang tahu-tahu sudah ada di belakang Siti Maryam sambil menyiagakan parang.

Tanpa basa-basi, Naen melepas parang ke leher Siti Maryam. Membabatnya. Krakkk... Crash... Leher Siti Maryam menganga lebar. Membuat wanita empat orang anak itu terkapar di tanah. Darah muncrat ke mana-mana. Tubuh wanita itu bergetar-getar hebat. Naen segera membabatkan parangnya lagi ke dada wanita itu dua kali. Serangan kedua itu menghentikan gerakan-gerakan pada jasad Siti Maryam.

Tunai sudah tugasnya. Dengan parang yang sama, Naen memotong beberapa helai daun pisang.

Sebelum menutup mayat Siti Maryam dengan dedaunan tersebut, Naen menatap iba jenazah Siti Maryam. Tapi, tugas tetaplah tugas. Dan dia sudah melaksanakannya.

Naen memanggil pemilik tugas melalui smartphone BlackBerry Curve 9300 3G miliknya. "Sudah dihabisi." Klik. Naen menutup smartphone BlackBerry-nya lagi.

Setelah mencuci parang di sungai, Naen kembali ke rumah. Membawa batang-batang bambu untuk pagar rumahnya untuk alibi.

***

Di sisi lain, seorang lelaki paruh baya meletakkan Samsung Galaksi Mini. Di bibirnya tersungging senyum penuh kemenangan. Wajah memuakkan yang akan dilihatnya seumur hidup telah tamat riwayatnya. Kini, dia bisa mencari lagi wajah lebih segar.[]

Follow Twitter kami di @CerpenHoror

0 komentar