Ini hari ketiga kulihat lelaki misterius itu duduk di kursi kayu panjang di mana biasa orang duduk menunggu angkot. Sepintas kulihat lelaki jang kuperkirakan sebaya denganku. Penampilannya resik bersih. Bajunya biru muda, warna yang juga aku sukai, kelihatan jelas masih licin dengan gosokan setrika.
Angkot yang tadi kunaiki rasanya angkot terahir yang melintas dan tidak ada lagi angkot berikutnya. Hari ini hatiku terusik ada rasa ingin tahu siapa gerangan lelaki ini. Aku tidak langsung pulang. Perlahan aku menghampirinya, aku duduk mensejajarinya di kursi yang berdebu ini. Awan yang sejak tadi memang tidak begitu cerah mulai mendung.
***
Puntung rokok kulihat berserak di bawah, dekat telapak sepatunya, kuperkirakan sudah lebih dari sepuluh batang rokok dihisapnya. Puntung-puntung rokok tersebut masih cukup panjang, pertanda sesungguhnya dia tidak membutuhkan asap rokok yang dihisapnya.
Dari serakan puntung rokok mataku mentok di sepatunya. Jelas sepatunya bukan sepatu murahan, lebih dari itu sepatunya juga kelihatan tidak pernah diajak berjalan jauh, sol sepatunya masih utuh, mungkin dia lebih sering berpergian dengan kendaraan pribadinya.
***
Rasanya mungkin sudah lebih setengah jam aku duduk termangu disebelah lelaki ini, lidahku terasa kelu. Lelaki ini sama sekali tidak terusik dengan keberadaanku. Dia menatap lurus kedepan melintasi jalan terus kearah semak dan pepohonan di seberang sana. Gerimis mulai turun.
Siang akan segera berganti malam. Setelah angkot yang kunaiki tadi sudah tidak ada lagi kendaraan yang melintas. lampu jalan mulai nyala temaram. Samar-samar kudengar dari kejauhan azan Maghrib berkumandang, lelaki ini masih tetap bergeming. Suara jangkerik dan suara-suara aneh binatang malam mulai bersahutan.
Tiba-tiba aku merasakan nuansa aneh, aroma bau busuk yang amat menyengat dari lalaki ini, hampir saja melompat isi perutku. Dia menoleh ke arahku, tapi aku tidak bisa melihat wajahnya. Bulu kuduku merinding, bau busuk tiba-tiba saja hilang berganti bau harum yang begitu semerbak. Mataku berkunang-kunang dalam waktu sekejap lelaki itu sudah hilang dari pandangan.[]
Follow Twitter kami di @CerpenHoror | Follow Google Plus kami di +Cerpen Horor
0 komentar