Shikamaru berangkat dari rumah sekitar jam tujuh. Sesampainya di sana, Shikamaru celingak-celinguk. Ini pertama kalinya dia ke rumah sakit itu. Lantaran, di sana gedung yang ditujunya ada dua, gedung lama dan gedung baru. Shikamaru kemudian mendatangi satpam yang dilihatnya bernama Naruto untuk bertanya.
“Oh kalau itu ruangannya ada di ujung,” tunjuk satpam.
Shikamaru kemudian menuju ke arah yang ditunjukkan oleh si satpam. Bukannya makin ramai, tempat yang ditunjuk si satpam makin sepi. Namanya bingung, Shikamaru celingukan. Tepat ketika itu, seorang laki-laki paruh baya berpapasan dengan Shikamaru. Tak menyia-nyiakan kesempatan ini, Shikamaru segera bertanya. Laki-laki paruh baya itu mengatakan kalau Shikamaru tinggal belok sedikit ke arah kanan dekat dengan ruang UGD. Shikamaru segera melangkahkan kakinya.
Mendadak Shikamaru baru ingat, laki-laki yang ditanyainya itu sedikit aneh. Tubuhnya seperti habis kecelakaan, kotor tak karu-karuan. Persis seperti kisah-kisah horor yang banyak dibacanya di internet. Tapi, Shikamaru tak menggubris pikiran itu karena sedang tersesat.
Singkat cerita, akhirnya Shikamaru menemukan ruangan kakeknya. Di sana, dia hanya mendapati bude Tsunade yang tengah bersiap-siap pulang ke rumah. Sebelum pulang, bude Tsunade berpesan, “Titip mbah yo le.”
Shikamaru hanya mengangguk singkat. Tampaknya, walaupun usianya masih 16 tahun, dia bisa memahami kondisi kakeknya. Sepeninggal bude Tsunade, ruangan kakek dalam kondisi sepi. Ketika itu, Shikamaru melihat ramai-ramai orang keluar dari UGD. Mereka sedang mendorong tempat tidur operasi. Sepertinya, ada korban kecelakaan baru meninggal. Itu diketahui oleh Shikamaru dari teriakan orang-orang yang mengikutinya.
Di belakang orang-orang itu, Shikamaru melihat laki-laki paruh baya yang berpapasan dengannya. Laki-laki itu menengok ke arah Shikamaru dengan pandangan sedih tanpa ekspresi. Melihat hal itu, Shikamaru terkejut. Dan langsung masuk ke ruangan kakeknya.[]
Follow Twitter kami di @CerpenHoror
0 komentar