Ketika jam siaran dimulai, gue mempersiapkan beberapa playlist lagu yang akan diputar. Selesai itu gue membuka suara -tanda bahwa acara gur bakal mengudara. Ditemani suasana hujan yang dingin, saya mulai mengotak-atik komputer, mulai mencari bahan obrol yang akan dibicarakan di internet.
Di sela-sela waktu itu, gue yang sedang mendengarkan lagu lewat headphone mendengar suara mendesah manusia. Apabila digambarkan, suara tersebut mirip suara napas dari mulut.
Aneh. Padahal, tak ada seorang pun di ruangan selain gue. Karena pikiran gue saat itu masih positif, gue memeriksa sebuah bilik yang berada nggak jauh dari tempat duduk gue. Ya, semacam bilik untuk melempangkan punggung. Tentu saja, nggak ada siapa-siapa di sana. Waktu gue masuk juga nggak ada siapa-siapa.
Gue memasang lagi headphone dan suara dengusan napas itu kembali terdengar. Mendadak bulu kuduk gue merinding tanpa diperintah. Sialan, pasti ada yang nggak beres nih, pikir gue waktu itu. Dan benar saja sebelah kiri gue, kursi yang biasanya ditempatin oleh temen siaran gue, tiba-tiba aja bergoyang dan mengeluarkan bunyi, "Kreekkk..."
Gue nggak berani memalingkan wajah ke kursi itu. Suasana saat itu bener-bener horor. Yang gue tahu di situ kayak ada perempuan nggak tahu siapa. Sebagai penyiar nggak mungkin gue keluar ruangan siaran tiba-tiba dan meninggalkan acara gue hanya masalah seperti itu. Jadi, gue nahan ketakutan gue sendiri sambil tetep membuat intonasi suara senormal mungkin supaya pendengar nggak mendengar keanehan dari gue.
Selesai dari semua itu, gue merasa lega. Mudah-mudahan gue nggak ngalamin peristiwa itu lagi.
Oiya, nama gue: Rojan.[]
Follow Twitter kami di @CerpenHoror
0 komentar