Ceritanya begini:
Gw punya kakak cowok, namanya Irfan. Orangnya sih nggak cakep-cakep banget -menurut gw. Tapi, ceweknya dia banyak banget. Gonta-ganti terus. Bisa dibilang dia playboy, bukan playgrup ya :D. Mungkin kelihaiannya dalam bersilat kata yang membuatnya digandrungi banyak cewek. Tapi, terus terang aja gw nggak tahu sih.
Waktu dia pacarannya sama cewek yang namanya Winda, peristiwa ganjil itu terjadi.
Di suatu malam yang gw sendiri lupa kapan, gw cuma tinggal berdua sama prt. Gw yang udah tidur tiba-tiba terbangun gara-gara suara aneh di dapur dan suara prt yang gedor-gedor pintu.
"Bang... bang... Liyan bangun bang..." teriak Surti dari luar.
Gw kira dia kayak prt yang kurang ajar sama majikannya mau minta "gituan" *dasar otaknya omes :D*. Eh, nggak tahunya pas gw lihat dia pucet banget kayak ketakutan gitu.
"Kenapa?"
"Itu bang Liyan di dapur..." kata dia.
"Kenapa di dapur?" gw yang masih ngantuk tanyanya bego.
"Itu bang... Itu..." prt gw rada sarap kayaknya. Nggak bisa njelasin apa yang tengah terjadi.
Sewaktu gw lihat sendiri, bujuk, gw jadi ketakutan sendiri nggak bisa mikir. Bayangin aja, lu pasti cuma pernah lihat benda-benda beterbangan dengan sendirinya di film-film fantasi aja kan? Nah, gw dengan mata kepala sendiri melihat benda-benda itu, seperti panci, penggorengan, sutil, pisau, beterbangan sendiri. Membuat gw bergidik karena memikirkan siapa yang melakukan itu semua.
Gw sama prt nggak bisa ngapa-ngapain lagi, selain lari ke depan buat nyelamatin diri. Sayangnya, pintu depan terkunci tanpa bisa dibuka sama sekali. Waduh, makin hororlah gw dengan kondisi seperti ini. Saat itu, gw langsung lari ke kamar gw di atas. Begonya, prt gw juga ikut-ikutan. Gw langsung nyuruh bokap pulang ke rumah karena dia lagi ronda, dengan cara menelepon pakai Samsung Galaksi Note II milik gw yang dikasih Asri pacar kakak gw sebelum Winda.
Bokap bisa buka pintu dari luar dan langsung ke kamar gw. Untung dia nggak mikir macem-macem saat ngelihat prt gw ada di dalam kamar sama gw. Dia cuma teriak begini: "Apa yang sedang terjadi?"
"Da.. daaa... purr... Pak," sahut gw.
Bokap langsung lari ke dapur dan ternyata nggak terjadi apa-apa. Terus bokap ke kamar gw lagi. Walaupun dia melihat nggak terjadi apa-apa, bokap tahu kalau lagi ada yang ngerjain rumahnya. Soalnya, bokap juga bisa hal-hal begitu-gituan.
Akhirnya, gw, bokap, dan prt, berada di dalam kamar gw. Terus dia mengatakan kalau sebaiknya kita nunggu di dalam kamar hingga waktu Subuh. Kemudian, dia nyuruh gw sama prt untuk tidur. Sementara, dia berjaga-jaga supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Sewaktu Subuh, gw dibangunin bokap ngelihat keluar rumah. Dan waktu gw keluar rumah, gw nemuin banyak banget benda-benda janggal. Seperti bunga kantil, paku berkarat, pecahan beling, darah hitam, kelabang yang sudah mati, dll.
Bokap lalu bilang kalau ada yang mau ngisengin "kita", khususnya kakak gw yang untungnya malam itu nggak di rumah sehingga nggak kena dia. Katanya, bokap ada seorang cowok yang suka sama Winda tapi nggak kesampaian mau mencelakai kakak gw yang notabene adalah pacarnya. Bokap kemudian memagari rumah supaya tahan terhadap serangan-serangan gaib.
Gw pun mengelus dada. Fiuh, untung kami semua nggak apa-apa.[]
Follow Twitter kami di @CerpenHoror
0 komentar