Sunday, October 28, 2012

Persepsi Baru Saya tentang Cerita Horor

Persepsi Baru tentang Cerpen Horor
Hampir empat-lima bulan ini, saya melakukan pengamatan tentang cerpen horor dan cerita horor yang tersebar di jagat maya. Bukan maksud ingin sok tahu, setelah melakukan pengamatan itu, saya bisa menarik satu benang merah.

Rata-rata cerita seram yang tersebar di jagat maya, mengangkat tema tentang sosok hantu. Sosok ini terbagi dalam beberapa karakter berdasarkan negara dan jenis hantu. Untuk negara, misalnya, di Jepang, di Korea, di Thailand, di Indonesia. Untuk hantu, misalnya, kuntilanak, pocong, genderuwo (jarang), tuyul (jarang), hantu perempuan, kuchisake, dll. Kemudian, ada juga tempat-tempat tertentu yang acap dijadikan background cerita seram. Misalnya, di kos-kosan, di kuburan, di rumah hantu, di tempat gelap, dll. Semuanya tipikal. Awalnya, tak ada apa-apa, kemudian bertemu dan ketakutan setengah mati. Lalu, end.

Pertanyaannya, apakah cerita horor hanya terbatas pada model cerita itu? Saya rasa tidak.

Cerpen horor atau cerita horor banyak sekali pengembangannya. Misalnya, mengangkat tentang urban legend, psikopat (manusia yang berpikiran horor),

Dari semua cerita yang saya kutip, saya suka sekali sama cerpen horor yang saya kutip dari blognya Kamengski. Kenapa? Ceritanya sangat wajar dan sangat sehari-hari. Misalnya, kisah tentang Rahmat si penjaga kamar mayat yang menjual jasad kepada seorang laki-laki yang suka bercinta dengan mayat. Hiii... kegilaan horor apalagi ini? Atau kisah tentang Burhan, yang selalu disatroni kuntilanak. Namun, karena sudah bertahun-tahun, dia menjadi terbiasa dan tidak lagi ketakutan. Lihat? Betapa cerita horor yang dikisahkan oleh Kamengski begitu sederhana dan sehari-hari.

Walaupun, untuk cerita horor yang pertama, ada pengunjung saya yang berkomentar: "Cerita Horor apa ini?" Saya pun hanya tergelak tertawa-tawa. Iya, memang rada-rada saru sih... tapi, bukan itu kan intinya?

Beberapa cerpen-cerpen horor yang saya cuplik dari Kompasiana pun banyak beda.

Nah, saya pun sedikit terpengaruh dengan cerita-cerita itu. Makanya, saya kemudian sedikit mengubah persepsi tentang cerpen horor yang selama ini saya ketahui. Yeah, seperti telah saya sebutkan sebelumnya. Dari cerita yang hanya mengisahkan tentang hantu, kuburan, dan kematian, ke arah cerita yang lebih sehari-hari. Cerita-cerita horor rata-rata seperti itu tidaklah salah, menurut saya. Cuma saya sedikit bosan dengan genre horor seperti itu. Ibarat kata, buka-tembak-keluar! Uh, sungguh membosankan dan begitu-begitu saja.[]

0 komentar