Wednesday, October 10, 2012

Film Horor: Silent House, Ketegangan di dalam Kesunyian

Sarah (Elizabeth Olsen) terperangkap dalam sebuah rumah terpencil, terkunci dan terputus dari dunia luar. Tanpa kontak. Tidak ada jalan keluar. Kepanikannya berubah menjadi serentetan teror buruk yang terjadi di dalam dan sekitar rumah.

Sunyi, satu kata ini muncul saat menit pertama film Silent House garapan Chris Kentis dan Laura Lau. Suasana hening sebuah rumah tua di tepi danau sangat ditonjolkan. Hal ini membuat penonton tahu apa yang mereka saksikan. Sebuah film horor yang akan mencekik mereka selama kurang lebih 88 menit. Dan memang film ini sangat mencekik.

Setelah beberapa menit awal kita disuguhi suasana sunyi sebuah rumah yang hanya mengandalkan penerangan lampu minyak. Kemudian, penonton diteror dengan serangkaian kepanikan yang dialami tokoh utama.

Film ini penuh tanda tanya, dengan alur cerita yang cukup cepat. Seakan memburu jantung penonton untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang dilempar semenjak film dimulai. Kualitas akting dari Elizabeth Olsen pun cukup kuat dalam menransfer ketegangan ke penonton. Film ini mengusung genre thriller psychology, cukup menguji seberapa jauh penonton dapat memecahkan teka-teki yang dialami tokoh utama. Mungkin, untuk beberapa orang yang asing dengan genre thriller psychology agak susah mencerna alur cerita. Memang dibutuhkan pemikiran lebih untuk mengerti film ini. Tapi, jika Anda penggemar genre thriller psychology, film ini sangat menjanjikan. Membuat kening berkerut, karena mungkin tebakan anda bakal meleset.

silent-house [cerpen horor]

Hal yang paling menarik dari Silent House adalah cara penggarapannya. Film ini digarap dengan teknik single shoot. Artinya, film ini direkam dari awal hingga akhir tanpa dipotong atau diedit. Menarik, pasti sulit sekali membuat film berdurasi 88 menit hanya dengan sekali rekam. Tapi, Silent House berhasil menghadirkan sebuah situasi mencekam dan horor hanya dengan sekali take, salut.

Kisahhorror | Pic

0 komentar