Friday, October 19, 2012

Cerpen Horor: Nonton Film Susana

Cerpen Horor: Nonton Film Susana

“Kenapa kamu suka film-film Suzanna?”

Almira tertawa mendengar pertanyaan itu. “Gila lo, ini keren banget tahu, Rif. Masa lo gak suka sih?”.

Arif segera merapikan posisi duduknya. “Gua juga suka lagi...”

“Terus kenapa lo suka?” balas Mira.

Pemuda dua puluh tahunan itu terdiam. “Ya, suka aja”, jawab Arif seadanya sambil tersenyum.

“Tapi jangan gerepe-gerepe tetek gua gini dong.” Mira mendengus kesal. Matanya terus menatap lurus ke layar televisi. Arif menarik pergelangan tangannya dari balik baju Mira kemudian menyambar segelas teh manis hangat.


Sepasang pemuda dan pemudi itu menonton Telaga Angker. Mira memborong lima film Suzanna di toko VCD stasiun Pasar Minggu tadi siang.

“Hahahaha...” tawa Mira pecah ketika melihat sebuah adegan di layar: wahana halilintar di Dunia Fantasi ketika baru dibangun akhir tahun 80-an, adegan bahagia Suzanna yang tengah bertamasya bersama suami dan anak-anaknya, sebelum ia mati dan dibuang ke telaga, untuk kemudian bangkit menuntut balas.

“Anjrit, parah”, Arif cekikikan melihat Dufan yang begitu berbeda dari yang pernah ia kenal.

“Bahahaha! dari Dufan tiba-tiba langsung ke Taman Mini,” Mira terbahak puas.

Gerimis menetes di luar. Sesekali guntur menggema di langit. Mira dan Arif selalu menghabiskan waktu pacaran mereka di rumah semalaman bersama keping-keping DVD. Suara pagar rumah berderit, kemudian terdengar deru mesin mobil memasuki garasi.

“Mir, bokap lo pulang pagi terus ya?” tanya Arif sambil melirik keluar jendela.

“Eh, Minggu besok kita ziarah ke makam Suzanna yuk. Makam doi di mana sih?”

Kamengski | Pic

0 komentar