Lalu, apa hubungannya, spektrum cahaya dengan judul postingan ini?
Legenda pemisahan merupakan legenda yang dimiliki hampir seluruh umat manusia. Legenda ini menyebutkan bahwa pada suatu masa; manusia, makhluk kuno, dan makhluk gaib pernah hidup berdamping-dampingan. Bahkan, di antara mereka, dapat melakukan kontak biologis (baca: perkawinan). Ada sebutan untuk makhluk-makkhluk campuran tersebut. Misalnya, Centaur merupakan hasil kontak biologis antara manusia dengan kuda kuno. Minotaur merupakan hasil kontak biologis antara manusia dengan kerbau. Faun merupakan kontak biologis antara manusia dengan kambing. Dan masih banyak lagi lainnya...
Ilustrasi Hobbits dari collecttolkien.com |
Dalam perjalanannya, karena suatu hal menyebabkan ketiga makhluk ini kemudian berpisah dunia. Makhluk kuno bersama makhluk gaib, ketika masa pemisahan, memilih hidup di alam kasat mata. Sementara, manusia dan hewan murni, dipilih untuk mengurus kehidupan di dunia. Makhluk-makhluk tersebut juga mengikatkan diri pada suatu perjanjian yang intinya menghilangkan kemampuan bahasa untuk berkomunikasi di antara mereka.
Menurut legenda Barat, keberadaan makhluk-makhluk kuno banyak menguasai kisah-kisah mitologis mereka. Legenda di Timur, seperti Indonesia, ternyata juga ada banyak makhluk kuno yang merujuk pada makhluk-makhluk kuno barat seperti gandarwa yang merujuk pada raksasa, tuyul yang merujuk pada hobbit dan lainnya.
Jangan lupakan pula legenda persilangan makhluk yang menghasilkan suku Jawa, yakni asal usul suku Jawa yang berasal dari keturunan Sayid Anwar dengan putri raja jin, Prabu Nuradi. Bahkan dalam mitologi Timur Tengah (melalui Alkitab), Solomon atau Sulaiman, Putra Daud, dikenal sebagai manusia yang bisa berkomunikasi dengan tumbuhan, binatang dan makhluk gaib. Besar kemungkinan, pada masa Solomon, zaman pemisahan belum terjadi.
Anehnya, misteri tentang Legenda Pemisahan mendadak sirna begitu saja. Tidak ada lagi manusia yang mengetahui Pintu Pemisahan. Yang diketahui manusia, ketika kita melakukan pemusatan energi melalui proses meditasi, kita bisa menyeberang ke alam lain dan berjumpa dengan makhluk-makhluk gaib. Manusia yang melakukan meditasi merupakan manusia yang tengah mengubah energi positifnya menuju titik spiritualitas tinggi (high spirituality). Dan pembicaraan mengenai energi, sebenarnya tak lepas dari konsep ilmu aura, yang menguraikan energi dalam bentuk spectrum cahaya.
Sebagaimana yang diungkapkan profesor dari Amerika di atas, ilmu-ilmu energi yang dikenal di dunia Timur sama-sama membicarakan tentang cahaya. Bahkan, menurut kepercayaan monotheisme dari Timur Tengah, Tuhan juga sangat identik dengan cahaya atau nur. Bahkan, sosok Einstein juga mengalami kegelisahan hebat ketika sedang berpikir tentang cahaya, sampai-sampai dia menelurkan sebuah pemikiran hubungan cahaya dan waktu:
“Siapapun yang mampu menyamai kecepatan cahaya, maka waktu berhenti untuknya. Dan siapapun yang mampu melebihi kecepatan cahaya, maka waktu akan bergerak mundur untuknya.”
Sebegitu rumitnya pembicaraan tentang cahaya? Apakah Pintu Pemisahan terletak di dalam rahasia cahaya? Ataukah hanya sekadar cahaya? Entahlah... belum ada bukti-bukti empiris yang mendukung hal tersebut. Pandangan ilmiah yang mencoba melogiskan sesuatu belum sanggup memberikan penjelasan mengenai persoalan ini. Sementara pandangan lain yang berangkat dari keyakinan tetap meyakini hal ini dengan berpegangan pada berbagai referensi - salah satunya Al-Qur'an dan kitab-kitab lainnya. Menurut saya, kisah ini tetap masih menjadi mitologi yang menjadi buah bibir banyak orang. [Chucky Jr.]
0 komentar