Thursday, June 13, 2013

Cerpen Horor: Misteri Hair Extension [Part 2]

Cerita sebelumnya dari cerpen horor: “Misteri Hair Extention” [Part 1]

“Saya bertemu dengan Rara satu bulan yang lalu. Kami bertemu di sebuah kafe. Saat itu, ia bersama temannya yang tengah merayakan sesuatu. Saya adalah teman Rara waktu SMP. Dulu kami sahabat dekat, Bu. Setelah lulus, kami berdua tidak lagi berhubungan, karena Rara pindah rumah. Kami pun tidak pernah bertemu lagi. Di kafe itulah saya terakhir kali bertemu dengan Rara. Kami bercerita banyak mengenang masa-masa SMP dulu. Setelah itu, Rara memberikan sesuatu pada saya. Ia bilang sebagai kenang-kenangan, karena dulu tidak sempat memberikan apa-apa. Ia juga memberikan alamat rumah dan rambut buatan ini. Kami menyebutnya, hair extension. Karena, Rara bilang sudah bosan dengan rambut ini. Saya menerimanya dengan senang hati. Kebetulan saya memang berencana menyambung rambut saya. Setelah itu, kami berpisah karena sudah larut malam. Saya berjanji akan terus berhubungan dengannya.” Lusi menjelaskan panjang lebar tentang pertemuannya dengan Rara.

Setelah Lusi menceritakan pertemuaannya dengan Rara, ibu Rara pun menceritakan semuanya apa yang terjadi sebenarnya, pada Rara akhir-akhir ini. “Ibu juga tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya pada Rara. Cuma beberapa waktu lalu, ibu perhatikan ia seperti yang sedang ketakutan dan seperti ada yang mengejar-mengejarnya. Setiap kali ibu tanya, ia cuma menangis dan ketakutan. Ibu bingung sekali saat itu,lalu pada malam itu terakhir kalinya ibu mendengar Rara memanggil ibu,dan ibu langsung pergi menuju kamar Rara dan setelah itu...”

Ibu Rara tidak kuat lagi mengatakan yang sebenarnya. Akan tetapi, Lusi terus mendesak ibu Rara untuk mengatakan yang sebenarnya terjadi pada Rara… [klik di sini untuk membaca cerpen horor yang ditulis Mia Farida lainnya]

“Ayo ibu katakan pada saya... apa yang sebenarnya terjadi pada Rara?” desak Lusi.

“Rara, Bunuh diri!”

Ibu Rara langsung menangis tak dapat menahan air matanya, jika mengingat kejadian itu. Lusi pun sangat terkejut mendengarnya. Lusi cuma terdiam tidak tahu apa yang harus dikatakan. Lusi akhirnya pamit pulang, karena hari semakin larut. Sepanjang perjalanan, Lusi masih terus berpikir dan merasa ada yang ganjil.

***

Dua jam kemudian.

Sesampainya di rumah, ketika sedang memakirkan mobilnya di garasi rumah, Lusi merasa ada  sosok bayangan melintas di belakangnya. Lusi berusaha mencari di sekeliling ruangan, akan tetapi ia tidak menemukan siapa-siapa. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu jatuh ke lantai.

“Praaaangggg…!!!”

Lusi terkejut bukan main ia langsung mencari asal suara itu, dan ia menemukan seperti sebuah besi jatuh ke lantai, wajah Lusi pun terlihat ketakutan sambil mengambil besi tersebut Lusi langsung masuk ke dalam rumah.

Lusi pun segera masuk ke dalam kamarnya dengan napas terengah-engah. Karena, Lusi sangat takut sekali, ia mengunci kamarnya dan langsung mencuci wajanhya di wastafel. Ia tampak ketakutan sekali.

Hingga sejam kemudian, Lusi tidak dapat memejamkan matanya. Dan, brak… tiba-tiba jendela kamar terbuka. Lusi menghampirinya dan melihat di kejauhan sosok wanita. Lusi pun segera turun ke lantai bawah untuk memastikan apakah itu benar wanita sungguhan atau bukan. Ternyata apa yang dilihat Lusi salah. Tidak ada seorang pun di tempat yang Lusi lihat ada sosok wanita menatapnya.

Lusi kembali masuk ke dalam rumah. Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 wib. Ia meneguk segelas air putih dan berusaha untuk tidur.

----------
*) Mia Farida, penulis cerpen horor ini beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

0 komentar