Sambil membereskan buku-bukunya, Ambar Dewi menyahut, “Jadilah, kita kan udah daftar, masak nggak dateng?”
“Ya udah kalau gitu, nanti aku ngajak Juna ngampiri kamu ya.”
“Atur aja. Ki, aku capcus dulu ya. Nanti kalau mau dateng BBM dulu aja.”
***
Pukul 4 sore. Juna dan Satyaki tengah duduk di ruang tamu kontrakan Ambar Dewi. Mereka hendak ke ukm (unit kegiatan mahasiswa) fotografi untuk persiapan malam penasbihan atau malam pengangkatan mahasiswa baru yang tergabung dalam ukm tersebut.
Ketika sedang menunggu Ambar Dewi mandi, Satyaki dan Juna melihat seorang cewek cantik yang masuk ke kamar Ambar. Tubuh wanita yang indah itu membuat hasrat kedua laki-laki itu bergejolak.
“Kamu lihat cewek itu ndak, Jun?” tanya Satyaki.
“Lihatlah. Cantik bener yo?”
Satyaki mengangguk-angguk, menyetujui pendapat Juna. Keduanya tentu mau kenalan. Tapi, ditunggu-tunggu, cewek itu tak keluar-keluar dari kamar Ambar.
“Nanti tanya saja sama Ambar,” kata Juna berbisik.
Tak kemudian, Ambar keluar dari kamar mandi. Dia sudah rapi.
“Yuk, berangkat,” kata Ambar.
“Yuk. Eh, nggak pamit sama temenmu yang cantik?” tanya Satyaki.
“Temen? Aku sendirian kok di kontrakan. Dua temenku lagi pada keluar. Kenapa emangnya?”
“Lha, cewek tadi siapa?” Satyaki dan Juna saling berpandangan.
“Emang kemana dia?”
“Masuk kamarmu.”
Ambar membuka pintu kamarnya. Ternyata benar, tidak ada siapa pun di sana. Satyaki dan Juna ngacir dulu-duluan. Mereka menunggu di depan saja.
"Duh, kok jadi cerita misteri gini ya?"
End
0 komentar