Saturday, January 19, 2013

Siapa Disana?! [Part II]

Lanjutan dari Siapa Disana?! [Part I]

“Beres!” Maka majulah kedua maling tersebut menangkap Lucky. Sekedar pemberitahuan aja, nih maling udah merencanakan aksinya ini beberapa hari yang lalu karena dinilainya, rumah ini berharga dan kebetulan sedang dalam keadaan kosong. Tetapi, sayang ada Lucky di rumah menyambut kedatangan mereka.

Dan Lucky pun menghindar dengan lincah. “Eits, enggak kena! Lamban luh!” Lucky berteriak kepada para maling. Makin kesallah kedua maling tersebut dipermainkan Lucky, dan mereka mengeluarkan celuritnya yang tajam-tajam –ketahuan tajam karena dalam kegelapan rumahnya Lucky celurit-celurit tersebut memancarkan sinar, terkena sinar lampu jalan. Lucky pun menjadi bingung harus berbuat apa. Dia menjadi gemeteran, ngeliat senjata tajam diacung-acungkan padanya. Senjata tajam beneran lagi. Dia gemeteran karena kenyataannya dia sendirian dan hal ini adalah kenyataan. “Sialan mimpi apaan sih gue semalam?” Ujar Lucky ketakutan.
“Udah, nyantai aja!” Kata orang yang tadi membekap Lucky. Dibilangin begitu Lucky jadi PeDe, kemudian tanpa disadari orang tersebut masuk ke tubuh Lucky. Clingg …

“Maju …” Kedua maling itu pun maju. Lucky makin menjadi bingung, dan gemeteran. Tapi itu tak lama karena badan Lucky yang gemeteran itu, kini tiba-tiba menjadi gesit dan lincah, dia lalu menghindar dari serangan kedua maling tersebut. Setelah sebelumnya menendang bokong salah seorang dari mereka. Ah … suara maling yang terkena tendangan mengaduh kesakitan.

“Lumayan juga nih bocah! Mau macem-macem ya!” Maling yang lain, lalu berniat membacokkan celuritnya pada tubuh kurus Lucky, tetapi celuritnya berubah menjadi sendok.

Dan Lucky pun tertawa penuh kemenangan. “Hahahaha … mau makan pak?” Ejeknya.

“Sialan luh!” Dan maling yang tadi terkena tendangan Lucky, kini menyerang Lucky. “Eh, bocah! Makan ini!” Dan maling tersebut mengibaskan tangannya ke arah Lucky, hendak membabatnya. Tetapi, Lucky bergerak cepat dan kemudian menangkap tangannya. Dibantingnya maling tersebut dan ditendangnya berulang-ulang hingga tersungkur jatuh ke tanah, dan tak berdaya. Melihat temannya roboh begitu, maling yang satunya jadi berpikir dua kali untuk menyerang Lucky kembali. “Jangan-jangan ni bocah keturunan orang sakti kali yah!” Kata maling tersebut dalam hatinya. Dia berniat melarikan diri, dan sejurus kemudian diambilnya langkah seribuuu … lari.

Tetapi, di depan dia dicegat penduduk yang terganggu mendengar suara gaduh dari rumah Lucky. Dan tertangkaplah maling yang lari tersebut. Kemudian  digelandanglah kedua maling tersebut ke markas yang berwajib.

Lucky menjadi lemas oleh peristiwa barusan. “Lho kok?” Dia heran dengan apa yang diperbuatnya barusan, “Gue ngapain, tadi khan gue lagi …” belum kata-katanya tersambung, abangnya ke rumah udah balik ke rumah.

“Lho, Ky! Ada apaan?”  Tanya kakaknya agak panik.

Pertanyaan itu dijawab oleh Lucky dan diceritakan sedetail-detailnya, sampe dia bingung telah melakukan apa untuk mengalahkan dua orang maling tersebut. “Orang yang tadi mana, kak?”

“Orang yang mana? Maksud kamu pak RT?”

“Bukan.”

“Lho, yang mana?”

“Jangan-jangan …” Tak selesai menyebutkannya Lucky berkata, “oh, iya bang! Lucky pingsan dulu! Cariin tempat yang enak ya!” dan pingsanlah si Lucky.

“Heh, Lucky … heh …” Abangnya berteriak-teriak menyadarkan Lucky yang pingsan.[]

Follow Twitter kami di @CerpenHoror | Follow Google Plus kami di +Cerpen Horor 

3 komentar