Pemain utama: Angelina Jolie (sebagai Mrs. Smith) dan Brad Pitt (Mr. Smith)
Pemain tambahan: Vivienne (sebagai Vivienne) dan Knox (sebagai Knox)
-------
#1
"Pagi, anak-anak," sapa Mrs. Smith ketika melihat dua buah hatinya, Vivienne dan Knox, turun dari kamar mereka di lantai atas menuju meja untuk sarapan. Dua bocah kembar tersebut duduk berdampingan, masih tampak betul ekspresi mengantuk dari wajah mereka.
"Apakah salah satu di antara kalian keluar kamar semalam?" Mrs. Smith menaruh telur dadar di atas piring Vivienne dan Knox. Kedua bocah itu kemudian saling memandang satu sama lain.
"Tidak. Aku di kamar tadi malam," jawab Knox cepat.
"Aku juga," Vivienne berkata.
Mereka lalu menyendok telur dadar itu ke dalam mulut.
"Aneh. Rasa-rasanya Mom mendengar sesuatu tadi malam," Mrs. Smith mengerjap-ngejapkan matanya. Sepertinya pusing dengan pikirannya sendiri.
Setelah meletakkan telur dadar sendiri di piringnya, Mrs. Smith duduk di kursi dan menyantapnya.
Tidak lama berikutnya, Mr. Smith muncul dan langsung duduk di kursi sambil membetulkan posisi dasi dan kerah kemejanya. Mr. Smith, seorang arsitek berpengalaman di bidangnya.
"Hai, anak-anak, bagaimana kabar kalian pagi ini?" sapa Mr. Smith.
Vivienne dan Knox cuma tersenyum, mulut mereka penuh dengan telur.
"Sepertinya belakangan ini, aku merasakan sesuatu yang aneh," kata Mr. Smith sesaat kemudian.
Seketika, Mr. Smith, menatap Mrs. Smith. "Ada apa, Sayang?" tanyanya.
"Semacam... entahlah, seperti ada yang aneh saja dengan tubuhku." Mrs. Smith memegang lehernya, mengindikasi ada yang salah di situ.
"Mungkin sebaiknya, kau cepat menghubungi dokter." Mr. Smith mengunyah sarapannya.
"Tidak. Ini tampaknya terlalu aneh untuk dianalisis dokter." Setelah Mrs. Smith berbicara seperti itu, suasana meja makan terasa sedikit lebih aneh.
"Oke, sepertinya kita butuh bicara." Mr. Smith meminum segelas air putih dan berdiri kemudian berjalan ke ruang tengah. Isyarat obrolan mereka tidak perlu diketahui oleh anak-anak. Mrs. Smith mengikuti suaminya dari belakang. Vivienne dan Knox cuma terdiam saja. Tapi, di dalam hati, kedua bocah kecil itu merasa ada yang tidak beres dengan mom mereka. Entah apa itu...
#2
"Entahlah. Aku merasa aneh saja pagi ini. Sebangunnya aku tadi, aku merasa kepalaku seperti habis terlepas."
"Mungkin kau bermimpi. Ya, aku dapat memahami, kalau belakangan ini kau terlihat memaksakan diri." Mr. Smith berusaha santai menanggapi pernyataan istrinya.
"Tidak. Ini sesuatu yang lain. Saat terbangun, aku menemukan ini di leherku. Coba kau lihat..."
Mrs. Smith menurunkan kerah baju tidurnya. Menunjukkan setengah dari lehernya. Sebuah garis tipis berwarna merah melingkar penuh lehernya. Mr. Smith sedikit terkejut melihatnya. Tapi, dasarnya dia orang yang berperangai tenang jadi dia bisa menutupi sikapnya yang sedikit terkejut itu.
"Mungkin itu hanya tergores saat kau tidur. Akan kupanggilkan dokter sesampainya aku di kantor." Mr. Smith bangkit untuk kembali ke meja makan setelah sebelumnya mengecup kening istrinya. "Semua akan baik-baik saja, Sayang."
"Baiklah," sahutnya pelan. Membiarkan suaminya berjalan kembali ke meja makan. Mrs. Smith menghela napas. Dia paham, hal ini memang tidak masuk akal. Sekeras apapun dia berusaha meyakinkan suaminya tetap saja itu tidak terlihat aneh.
Knox yang tengah menguping pembicaraan kedua orang tuanya buru-buru kembali ke kursinya saat mengetahui dad-nya kembali. Dan berpura-pura tidak ada yang terjadi. Suasana meja makan kembali biasa. Selesai sarapan, Mr. Smith segera berangkat bekerja.
Siang itu, Vivienne dan Knox, bermain di halaman belakang. Vivienne berbaring di atas rumput. Knox bermain lempar dan tangkap bola baseball, dengan cara memantul-mantulkan ke dinding rumah. Tidak lama, Knox kelelahan dan menghampiri Vivienne.
"Kau tahu apa yang kudengar tadi pagi, Vivi?" tanya Knox kepada Vivienne. Vivi merupakan nama panggilannya.
"Selalu. Apa tidak ada yang bisa kau lakukan selain menguping pembicaraan orang?" Vivi memang tidak begitu menyukai sifat Knox yang selalu menguping pembicaraan orang lain. Lain waktu dia pernah Vivi ketahui tengah menguping pembicaraannya dengan temannya.
"Tapi, kali ini lain, Vi. Ini hal penting. Mom sedang sakit. Dia bilang ada sesuatu yang tidak beres dengan lehernya. Semacam luka, begitulah..."
"Benarkah?" Vivienne membuka topi dan kaca mata hitam tabir suryanya.
"Ya, begitulah. Hei, sejak kapan kau memakai topi dan kaca mata?" tanya Knox.
"Entahlah, sepertinya kulit dan mataku sedang alergi sinar matahari. Bahkan, saat mendung sekalipun."
"Anak-anak, makan siang siap." Suara Mrs. Smith membuat percakapan kedua bocah kembar itu berhenti. Mereka segera masuk untuk makan siang.
Bersambung ke Misteri Keluarga Mr. Smith [Part II]
Follow Twitter kami di @CerpenHoror
0 komentar