"Enak aja, bikin sana sendiri!" hardikku.
Edgar hanya cemberut memonyongkan bibirnya. Jarinya yang sudah sempat masuk ke dalam popcorn tapi belum mengambil apa-apa dijilatinya, mungkin ada sisa bumbu menempel di sana. Lalu, dia berjalan ke dapur, sepertinya mau bikin juga.
"Gue bikin sendiri, tambah es teh manis. Awas lu minta!" katanya sambil menjulurkan lidahnya.
Selang beberapa menit Edgar ada di dapur, seorang bocah sepantaran Edgar masuk. Dia melihatku dan berkata. "Bang bagi popcornnya dong!" katanya dan langsung nyomot popcorn gue begitu aja sebelum gue iyakan. Mungkin dia temannya Edgar karenanya gue nggak enak hati untuk membentaknya. Jadi, gue diemin aja. Terus bocah itu pergi ke arah dapur, menyusul Edgar.
Tidak lama kemudian, Edgar kembali dari dapur. Sendirian. Gue nanya sama dia, "Temen lo mana?"
"Temen?" Muka Edgar kelihatan bingung. "Nggak ada temen gue."
"Ah, tadi ada bocah masuk ke dapur."
"Sumpah. Temen gue udah pada pulang semua. Makanya gue masuk."
"Ah, bohong aja lu!" Gue pergi dapur untuk memastikan. Bener, nggak ada siapa-siapa. Demi Neptunus!
Gue lari ngacir ke ruangan tengah tanpa berkata apa-apa lagi.[]
Follow Twitter kami di @CerpenHoror | Follow Google Plus kami di +Cerpen Horor
1 komentar: