Monday, October 22, 2012

Cerita Horor: Suara Sepatu Pantofel di Luar Kamar

Aku menganggap tahun ini adalah tahun baru bagi permulaan hidupku. Bagaimana tidak? Usiaku kini beranjak dewasa. Kini harus menerima untuk berada pada sekolah kesehatan, yang memang sangat membutuhkan skill kuat dalam pelayanan kesehatan.

Hal yang utama dan paling wajib dalam menjalani awal pendidikan ini adalah aku harus jauh dari orangtua. Walaupun sesungguhnya rumah ku ngnggak jauh dari kampus. Yah, namanya juga wajib, dan itu peraturan awal pendidikan di sini.

ASRAMA. Nggak pernah aku bayangkan untuk tinggal di sini. Aku baru, teman teman pun pasti baru dan adaptasi  harus di lakukan secara cepat. Tidak hanya adaptasi dengan orang yang seatap dengan kita tapi juga harus beradaptasi dengan TEMPAT DAN MAKHLUK-MAKHLUK  LAIN di dalamnya.

Kata kakak tingkatku, yang sudah lebih dulu tinggal di asrama ini, sebelum 3 bulan kita beradaptasi di asrama, para makhluk halus itu mencoba ‘kenalan’ dengan cara mereka. Wajar kalau hal itu membuat bulu kuduk kami merinding.

Banyak cerita yang beredar dari mulut ke mulut mengenai hal gaib di sekitar asrama, nggak hanya melalui kakak tingkat, dari teman seangkatan yang juga pernah ngerasain pengalaman itu. Bahkan, tanteku yang pernah tinggal di asrama berbincang panjang lebar tentang hal aneh di asrama, sampai beliau dimarahi ayahku. Karena, cuma bisa menakuti aku. Padahal, aku ini termasuk orang yang masa bodo dan nggak percaya dengan hal begituan, sebelum aku merasakan sendiri hal gaib itu. Sampai suatu ketika…



Panasss yang teramat menyerangku. Aku terperanjat dan segera melebarkan mata dengan terkejut. Rasa panas yang menyerangku… dan suasana asrama yang sepi dan sangat HENING. Tak beberapa lama, aku mendengar suara orang berjalan di koridor asrama. Aku tercengang. bunyi apakah itu??

“Pletak… Pletak…”

Aku mendengar dan sambil mencoba mengenali suara ini. Ini kan suara yang familiarku dengar? Ini…? ini…? ini…? Suara sepatu pantofel putih para suster yang biasa kudengar di rumah sakit. Seketika bulu kudukku merinding. Keringatku mengucur. Haruskah aku mengecek sumber suara? Aku putuskan mengintip dari dalam kamar. Dan, sosok itu tak terlihat. Namun, suara langkah itu terdengar. Seketika tercium aroma melati yang segar dan semakin tajam.

Aku teringat kisah Susana dalam film horor.

Oh Tuhan! Asrama ini… Aku memutuskan menutup wajahku dengan selimut dan berusaha tidur!!

Penulis: Rinta Wulandari | Kompasiana | Pic

0 komentar