Saturday, October 20, 2012

Cerita Horor: Kuntilanak dan Sendal Jepit [Part 1]

Hujan turun membasahi kota ini, langit tak lagi terlihat. Semua orang terlihat sangat sibuk, mereka berjalan bergegas dengan payung yang berusaha menutupi tubuh mereka dari hujan. Ary berusaha merapatkan jaket parasutnya. Dia terlihat kedinginan, dia mempercepat langkah kakinya. Berharap ada kendaraan umum yang mau berhenti dan membawanya ke tujuan.

Siang itu Ary hendak pergi ke hotel tempat temannya menginap. Cat temannya baru saja datang dari Pontianak. Ary, Dewi dan Mira janjian untuk bertemu di hotel tempat Cat menginap. Tapi sialnya motor kesayangan Ary sedang mengambek, jadi mau tidak mau Ary harus naik kendaraan umum. Kendaraan umum yang ditumpangi Ary mogok di tengah jalan, jadi mau tidak mau Ary harus berjalan sambil menunggu kendaraan umum lain.

“Aduh, kemana hilangnya semua angkot? Pada mogok apa?” gerutu Ary.

Ary berjalan melintasi sebuah rumah tua, dia memandangi kaca-kaca dan pekarangan rumah tua itu. Ary merasakan bulu kuduknya berdiri. “Ary, jangan mikir macam-macam deh!” ucap Ary dengan pelan.

Ary menatap pada sebuah pohon mangga. Pohon itu terlihat hijau diantara pemandangan berantakan rumah tua itu. Ary menatap kembali ke arah pohon mangga itu, dia tidak yakin apakah benar yang terlihat olehnya tadi.


“Gila bener! Mangganya banyak banget! Ada orangnya ndak ya?” Ary mendekati rumah tua itu. Tiba –tiba saja Ary merasakan hal yang ganjil. Seorang wanita berambut panjang sedang duduk di atas salah satu dahan pohon mangga itu.

Wanita itu memakai gaun putih berenda-renda, dengan wajah yang pucat dan mata yang menatap tajam. Ary melihat wanita itu sedang menyisiri rambut panjangnya, ary merasakan badannya kaku. Bulu kuduknya mulai berlarian.

“Hai ... hi .. hi ..hi .. hi ..” suara wanita itu semakin membuat Ary terkejut. Ary menatap kaget saat wajah wanita itu terlihat jelas.
“Beliin lipstick dong, hi hi .. hi .hi .. hi ..,” Ary segera berlari sekuat tenaga. Dia tidak mempedulikan hujan atau apapun itu. Ary tidak menyadari kalau sendal jepitnya tertinggal sebelah di dekat pohon mangga.

Sementara wanita pucat itu berdiri di samping pohon mangga sambil memeluk sendal jepit Ary, “Pangeranku kau telah meninggalkan sendal jepitmu. Tunggulah aku, aku akan mengadakan sayembara untuk menemukan dirimu. Aku akan mengerahkan semua teman-temanku untuk menemukanmu pangeranku.”

Bersambung ke Kuntilanak dan Sendal Jepit [Part 2]

Penulis: Cat | Kemudian | Pic

0 komentar