Ini adalah kali pertama aku menulis cerita tentang mistis. So, minta maap aja ya kalau agak kacau. Tapi, ini pengalaman hororku yang nyata. Perkenalkan namaku Lucky, aku orang Jawa asli dan penganut aliran Kejawen. Walau aku sendiri beragama Katolik. Pengalaman horor ini, tepatnya terjadi tanggal 14 April 2012.
***
Aku dan semua orang di kampungku mengikuti aliran Kejawen (bahkan para ustad dan pimpinan agamaku). Kami sering disebut aliran sesat. Padahal, inti dari aliran Kejawen adalah berkomunikasi dengan alam lain. Dan yang paling penting saling membantu dan meminta restu ketika melakukan sesuatu. Ibarat kata orang Jawa amit-amit dulu. Misalnya, saat panen kami memberi "sesajen" pada yang "menempati" sawah.
Salah satunya yang tidak suka dengan kami adalah seorang pindahan asal Aceh. Boleh dibilang, dia ini taat banget beragama. Tapi, dia enggak suka sama kami (masyarakat). Pernah waktu itu, mbau-rekso (yang punya tempat) desa kami marah karena sudah hampir 3 bulan endak diberi "sesajen" lagi, sehingga 3 warga kami hilang. Dan akhirnya kami adakan upacara khusus agar mbau-rekso enggak marah.
Upacaranya sih enggak se-sesat yang kalian pikir. Kami meletakkan "sesajen" itu di pohon beringin dekat kuburan. Karena, dipercaya dia tinggal di situ (ditambah dengan beberapa penampakannya). Kami juga memohon sama Yang Kuasa untuk membantu melepaskan mereka dari tangan mbau-rekso. Hasilnya, keesokan harinya mereka ditemukan di bawah pohon itu. Berikutnya kami melakukan upacara seperti biasa agar mbau-rekso nggak marah, dan memohon sama Yang Kuasa agar melindungi kami dari bencana.
"Sesajen" kami letakkan, kebetulan aku dapat tugas jaga ronda juga. Malam jam 01.58 aku melewati tempat itu dan aku terkejut. Untuk pertama kalinya aku lihat sosok mbau-rekso secara langsung. Wujudnya kayak genderuwo, tingginya aku taksir hampir 3 meter, tubuhnya diselimuti sama bulu hitam, wajahnya kayak singa, gigi semua taring dan ada 2 taring di atas yang panjang banget, matanya hitam dan ada titik warna putih di tengah-tengahnya, kukunya hitam dan panjang banget, punya ekor juga. Dia dikelilingi makhluk halus lainnya, kayak pocong, kuntilanak dan genderuwo. Yang bikin aku kaget itu karena ada sundel bolong lagi liatin aku tepat di sebelah kiriku (aku tau dia sundel bolong karena dia langsung menuju ke mbau-rekso pas selesai mengambil "sesajen", belakangnya bolong, bener kelihatan tulang punggungnya dan organ di dalamnya).
Aku diem aja melihat semua itu. Aku ingat sama kata kakakku, "Kalau kamu ketemu sama mbau-rekso, lebih baik kamu diem aja jangan pergi karena bisa dianggap lancang sama dia." Setelah dia ambil, dia mendekat ke aku. Jujur aku takut banget.
Terus aku bilang "Mbah kulo nyuwon ngapunten yen kulo ganggu panjenengan." (Kek aku minta maaf kalau aku mengganggu kamu)
Dia masih deket ke aku dan dia bicara ke aku "Koe ki sopo le?" (Kamu itu siapa nak?) suaranya berat, dingin dan bernada datar.
"Kulo putro mriki mbah putro ne Jono." (Aku anak sini kek anak-nya Jono (ayah ku)
Setelah berkata itu dia menghilang dan terdengar suara "Aku ngekeki koe sak wisine pangikut'e aku, men koe selamet." (Aku akan memberi kamu salah satu pengikutku agar kamu selamat).
Aku diam aja. Yang kurasakan adalah rasa panas. Aku paham, ada yang sedang masuk ke tubuhku. Menurut pengetahuanku, kalau kita merasa panas berarti kita sedang kemasukan, dan kalau dingin berarti ada yang datang. Kemudian, aku tak sadarkan diri. Setelah aku bangun, kalian tau apa yang aku lihat pertama kali??? Kuntilanak sedang berada di sebelahku. Kelihatan banget dengan jelas malah. Wangi bunga kamboja tersengat dari tubuhnya, yah itu sih aku nggak kaget karena aku pernah liat kuntilanak dari dekat dan emang kembang kamboja jadi ciri khas kalau dia muncul.
So sekarang aku aman-aman aja karena setiap ada yang mau jailin aku pasti aku diperingatkan sama dia. Kalau pagi atau siang aku denger dia dari dalam tubuhku, kalau malam dia berbicara di sebelahku.
Cerita-misteri | Pic
0 komentar