Thursday, August 23, 2012

Cerpen Horor #13 - Hantu Penghuni Kamar Mandi Sekolah

Cerpen Horor - Sebuah cerita yang sering beredar di sekolahku adalah bahwa kamar mandi sekolahku berhantu. Aku yang baru pindah sekolah dari Amerika tentu saja tidak mempercayai omong kosong semacam itu. "Hantu? Huh, mereka tidak benar-benar eksis dalam kehidupan kita kan? Jadi kenapa musti ditakuti?" kataku dalam hati.


Yeah, barangkali teman-teman baruku itu menakut-nakuti karena aku seorang gadis. Gadis pendatang baru tentunya.

"Sudahlah, hentikan omong kosong kalian! Aku tidak takut dengan bualan kalian itu!" tuturku saat mereka mulai bercerita.

Apa yang diceritakan mereka adalah kisah yang sudah sangat lama. Bahkan, sekarang ini menjadi sebuah urban legend yang kerap dibicarakan di sekolah. Kisah itu bermula, ketika seorang bocah cupu pergi ke kamar mandi laki-laki. Di kamar mandi bocah laki-laki itu mencuci tangannya di sebuah wastafel tua dengan cermin yang menempel pada dindingnya. Saat sedang mencuci tangannya, lima bocah yang suka berbuat bullying (kekerasan) datang menghampirinya. Kemudian, mereka menjedotkan kepala bocah laki-laki itu pada dinding cermin dengan keras.

Kelima bocah itu tidak pernah memikirkan apa yang mereka perbuat. Ketika kepala bocah laki-laki itu membentur cermin, sebuah pecahan kaca masuk ke lehernya. Bocah laki-laki itu berbalik menghadap para pengganggunya seraya menggenggam lehernya yang berdarah. Sejurus kemudian, ia terjatuh ke lantai. Mati. Tentu saja, kelima pengganggunya hanya bisa menyaksikan kejadian itu tanpa bisa berbuat apa-apa. Mereka ngeri. Bocah laki-laki itu mati di kaki mereka. Darahnya yang dingin mengalir bersama air.

Karena tidak ingin tertangkap, mereka membongkar lantai di bawah wastafel, di mana bocah laki-laki itu berdiri. Lalu, mereka memasukkan tubuhnya ke bawah wastafel dan menutupinya kembali. Arwah bocah itu masih penasaran hingga kini.

Karena itu, tidak ada yang berani ke kamar mandi untuk laki-laki. Desas-desus yang beredar adalah jika ada yang masuk ke kamar mandi tersebut dan berdiri di wastafel dan melihat ke cermin. Arwah bocah itu akan membalas dendamnya dan mendorong orang yang melihat ke dalam cermin. Lalu membawa orang tersebut ke dalam lantai dan takkan pernah ada orang yang menemukannya.

"Ah, tidak percaya saya dengan cerita murahan kalian," jawabku setelah selesai mendengarkan cerita mereka.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita buktikan saja?" sahut Tom-tom, bocah bermuka tengik yang paling bongsor tubuhnya.
Aku terdiam.

"Kenapa kamu takut? Kamu kan orang bule. Tidak percaya hantu. Jadi, apa yang harus kamu takutkan?" Ferry menimpali usul Tom-tom.

"Aku tidak takut. Baiklah, aku akan ke kamar mandi laki-laki itu dengan satu syarat. Kalian tunggu di luar untuk membuktikan tidak ada apa-apa di sana! Bagaimana?"

"Deal!" mereka berseru.

Aku pun masuk ke dalam kamar mandi laki-laki itu. Kamar mandi itu sedikit gelap, walaupun ada cahaya dari luar, namun cukup lembab. Di sudut-sudut dinding kamar mandi terdapat sarang laba-laba yang membuktikan bahwa kamar mandi ini jarang digunakan. Aku melihat wastafel yang dimaksud kemudian melihat ke dalam cermin. Tidak terjadi apa-apa.

"Hei, aku di depan cermin nih. Tidak ada apa-apa di sini," aku berteriak dari dalam.

Mereka lalu melongokkan kepala dari luar tanpa berani masuk. Lalu, aku keluar. Mereka pun sedang menunggu di luar.
Saat aku berada di pintu kamar mandi, raut wajah mereka berubah. Beberapa dari mereka lari menjauh, beberapa terjatuh dan berusaha berlari kembali. Namun, apa daya tidak mampu. Mereka yang terjatuh berkata, "Di belakangmu."

Aku menengok belakangku. Kulihat bocah laki-laki itu berdiri di sana dengan raut wajah yang tidak bisa kugambarkan dengan kata-kata. Ia lalu menarikku dengan kuat. Aku meronta-ronta tapi tak kuat. Ia menghadapkanku ke cermin di wastafel. Lalu, mendorong hingga kepalaku membentur cermin, dan segalanya menjadi gelap... [CJ]

Foto

0 komentar