Ketika anakku baru berumur beberapa bulan saja, dia sering menangis terus-terusan. Apa sebab? Aku tak tahu. Orang-orang tua bilang, dia kelaparan, minta disusui. Namun, waktu ibunya memberi susu, tangisnya buka makin mereda, malah makin kencang. Aduh ada apa ini? Apalagi, sampai berhari-hari kondisi ini berlangsung.
Jujur saja, hal itu jadi menggangguku. Tidur terlambat, bangun kesiangan, kerja nggak maksimal. Aku cerita sama teman kantorku. Sekadar curhat. Tapi, yang kudapati malah hal yang membuat jantungku berdegub kencang.
Temanku bilang kalau anakku diganggu sama penunggu belakang rumah. Emang belakang rumah itu cuma ada kebon kosong. Aku terkejut. Tak menyangka sama sekali.
Temanku lalu mengambil pensil dan kertas, kemudian mengsketsa gambar. Temanku ini memang dosen ISI Yogya. Diberilah aku gambar itu, dan... wow... kudapati gambar makhluk hitam yang menyeramkan seperti monster. Temanku bilang makhluk itulah yang tinggal di belakang rumahku.
Beruntung temanku kemudian memberikanku air yang sudah diberi doa. Dia bilang air itu diciprat-cipratkan di tembok belakang rumah supaya makhluk itu nggak mengganggu anakku lagi. Hingga kini, anakku nggak pernah menangis lagi. Tapi, dia suka ketawa-ketawa sendiri seperti ada yang mengajaknya bermain.
Aku jadi teringat pesan temanku agar aku menjaga anakku baik-baik. Karena dia "istimewa". Terlepas dari itu, aku tak peduli dia "istimewa" atau tidak. Karena dia, anakku.
Ditulis oleh Chucky, seperti dituturkan oleh Asionk
0 komentar