Thursday, December 22, 2011

Diganggu Gara-gara Makan Jambu Air di Rumah Om

Jujur aja, aku belum pernah diganggu makhluk dari dunia sana. Nggak mau ngeliat apalagi ditakut-takuti.

Cerita ini terjadi padaku waktu aku nginep di rumah om ku di Gandaria, Jakarta. Aku yang udah lama nggak ke sana, menyempatkan maen. Itung-itung memperpanjang tali silaturahmi. Karena tempatku tinggal di Jakarta Pusat. Jadi jauh banget dari rumah omku makanya aku memutuskan untuk nginep aja. Lagian om sama tanteku juga nyuruh. Ya akhirnya aku putuskan untuk bermalam di sana.

Hari udah sore waktu itu, dan aku merasa amat bosan. Yah kehidupan di Jakarta sama Jogja emang jauh beda. Jadi aku berupaya menyingkirkannya. Dan aku coba liat-liat keluar halaman. Di sana ada tanteku lagi nyapu. Maklum pohon jambu air yang besar membuat banyak daun-daun kering dan jambu-jambu jatuh ke bawah, dan itu adalah sampah. Tanteku membersihkannya.

Aku tersenyum pada tanteku. Dia juga. Dia bilang, jambu airnya enak, dan aku disuruh memetiknya. Yah, berhubung udah jauh-jauh ke sini dan nggak tahu kapan ke sini lagi akhirnya aku memetik sebuah-dua buah. Enak rasanya manis.

Waktu semua tidur, dan aku juga tertidur di depan tivi, tiba-tiba aja aku bermimpi ketemu sama perempuan di kamar. Perempuan itu wajahnya pucat tapi mengerikan, dan memakai kain putih. Rambutnya menjuntai-juntai. Gambarannya mirip sama film-film satan Asia. Nah, perempuan ini dengan serta-merta, dalam mimpi, mencekikku. Sontak aja aku teriak-teriak. Namun, tak kuat. Kayak 'tindihan' istilah orang jawa sebut. Jadinya, suara teriakanku terdengar au... au... au... dan itu keras. Sampai omku terbangun dan membangunkan aku.

Dia bilang ada apa. Aku kata: bermimpi buruk. Lantas ia menyuruhku minum air putih.

Begitu dia balik membalikkan badannya, hendak ke kamarnya lagi. Di telinga kananku terdengar suara menggeram. Lampu masih mati saat itu. Aku kaget. Kutanya omku apakah dia mendeham? Ternyata dia bilang nggak. Aku tanya sekali lagi, beneran om?! untuk memastikan. Dan dia tetap bilang nggak. Nggak mendeham nggak omong apa-apa lagi.

Pucat badanku.

Aku langsung telepon Tisya temenku. Menelponnya sampai subuh, baru aku bisa tertidur.

Awalnya aku pikir ini cuma halusinasi aku aja. Pas pulang ke Jogja. Aku cerita sama bapak. Katanya, dia juga pernah diganggu 'sesuatu' di om ku waktu dia bertandang ke sana. Karena dia tinggal 2-3 bulan, makanya dia sering denger suara-suara di kamar mandi sekitar jam 1 jam 2an. Tapi nggak yang mandi. Ah, cerita bapak di rumah omku kapan-kapan kuceritain sama kalian. Sekarang ceritaku aja dulu...

Kiriman Lilih Prilian Ari Pranowo.

Punya cerita horor menarik? Kirim di sini...

0 komentar