Seperti biasa aku kembali terbangun di tengah malam, selalu tepat pada pukul 00.00 atau 02.00 pagi dan jarum jamnya selalu menunjukkan waktu yang tepat, tidak melebihi beberapa menit sekalipun. (keanehan ini aku jujur sumpah tanpa rekayasa). Kali ini aku terbangun pada pukul 00.00 malam/pagi. Setiap aku terbangun selalu aku denger ada langkah kaki di kamar, suara orang mencuci pakaian dan lain lain, misteri itu sudah menjadi hal yang lumrah bagiku karena aku sudah menjalaninnya selama bertahun tahun.
Tapi kali ini aku tidak bisa tertidur hingga pukul 02.30, dari tadi aku hanya merem-merem saja tapi tidak tertidur juga. Akhirnya kuputuskan untuk ke ruang tengah, membaca koran sambil duduk di bangku malas favoritku. Baru saja aku membacanya, tiba-tiba ada ketukan di jendela rumahku. Jendela itu posisinya persis di depanku di ruang tengah. Aku tetap diam tidak menggubris ketukan itu, aku berpikir ah palingan itu hanya kondisi ilmiah kayu yang bergeser akibat angin.
Tapi ketukan itu berkali-kali hingga aku mulai merasa aneh, akhirnya aku coba bangunkan ibuku ke kamarnya, kamarnya pasti selalu dikunci. Ibuku tak bangun juga, akhirnya aku mencoba bangunkan pembantuku, namun tetap tidak dibuka pintu kamar pembantuku, mungkin sedang tertidur pulas. Aku lelah dan aku duduk didepan pintunya sambil membacakan istighfar.
Tiba-tiba bayangan tembok didepanku berubah, seakan-akan bergerak menutupi cahaya, tapi anehnya bayangan hitam itu bentuknya lurus, tidak berbentuk seperti badan orang atau apapun itu. Semakin menutup cahaya aku semakin ngeri dibuatnya, doaku semakin kencang saja. Hingga bayangan itu hampir menutup semua cahaya di ruangan itu, aku langsung menggedor kencang pintu pembantuku, dan pada akhirnya pembantuku membuka pintu "ada apa sih berisik berisik?" aku bilang "mau tidur sama bibi".
Bibiku mempersilakan masuk, dan mempersilakan aku tidur di ranjangnya, sementara bibiku tidur di lantai beralaskan kasur. Baru saja aku tidur, tiba-tiba ada suara miss kuntilanak "hihihihihihihhi", aku spontan bilang ke bibi, suara apa tuh bi? Kataku bibiku dia tidak mendengar apa-apa, tapi hingga sekarang aku yakin bahwa bibiku pasti mendengar seperti apa yang aku dengar. Rumahku itu memang banyak penunggunya.
Oke kawan, kita lanjut ke cerita horor selanjutnya ya ^^.
Dikisahkan +OETOESAN Dewa
0 komentar