Thursday, January 3, 2013

Cerpen Horor: Symphony No. 13

Cahaya sore masuk melalui sela-sela kerai jendela ke dalam kamar Yulia, saat gadis berusia 17 tahun itu tengah menuliskan not-not balok di buku musiknya. Pelan-pelan dan satu per satu, Yulia menuliskan not-not disharmoni-nya, seraya memeluk Demian, kekasihnya. Menciptakan sebuah komposisi masterpiece berjudul: “Symphony No. 13”.

***

Yulia berdiri mematung demi melihat Demian berjalan dengan gadis lain di sekolah ini. Tangannya mengepal, mulutnya cemberut. Rasa cemburu membakar panas hatinya.

‘Aku akan setia denganmu selamanya.’ Yulia mengingat kata-kata romantis picisan Demian saat pemuda itu menembaknya seminggu lalu.

“Setia? Cih...” Yulia membuang ludah dan balik kanan. Mendadak dia ingin mengeluarkan sesuatu dari mulutnya di kamar mandi. Tapi, ketika melewati papan pengumuman yang berada di lorong sekolah, Yulia berhenti. Sebuah pamflet mengenai milad sekolah ke-60 menarik perhatiannya.

Otaknya bekerja cepat. Imajinasinya melintas batas. Yulia mendapatkan ide untuk membalas rasa sakit itu.

***

Bagi Yulia, komposisi yang ditulisnya ini haruslah menjadi masterpiecenya. Walaupun, karya ini hanya diciptakan untuk manggung di konser resital sekolah, sebulan lagi.

Maklum saja, sejak berusia 3 tahun hingga  berusia 14 tahun, Yulia dituntut menciptakan kesempurnaan dalam bermusik. Tidak peduli dalam level apa acara yang akan diikuti. Ayah Yulia, seorang komposer besar yang telah melatih Yulia kepekaan nada secara intuitif. Satu kata yang diingat Yulia. ‘Ciptakanlah nada dalam cinta,’ begitulah pesan ayahnya selalu.

Hasil didikan itu membekas selalu di luar benak Yulia. Tapi, menciptakan nada-nada harmoni yang romantis terlalu mudah bagi Yulia. Tidak ada tantangannya. Karena itu, Yulia melakukan sebuah eksperimen demi menciptakan nada-nada disharmoni yang lain daripada yang lain. Tapi, untuk eksperimen tersebut, Yulia membutuhkan bantuan.

Ya, bantuan siapa lagi kalau bukan... Demian.

Maka, diajaklah Demian untuk diajak berkolaborasi. Demian pun tidak menolak.

***

Yulia mempersiapkan sebuah dawai khusus yang terbuat dari kawat tembaga sambil membelakangi Demian yang telah terikat. Lalu dengan mimik yang telah berubah, Yulia berbalik dan menghampiri Demian.

Yulia kemudian memeluk Demian dari belakang. Gadis itu bertanya, "Bukankah kamu mencintaiku? Karena itu, jadilah penghuni dari not-not musikku!”

Tanpa butuh jawaban dari Demian, yulia menggesekkan dawai kawat ke leher Demian. Memutus batang tenggorokan itu perlahan-lahan. Suara janggal pun keluar dari mulut Demian. Tak lupa Yulia mencatatnya di buku musik. Dan jadilah sebuah komposisi yang berjudul "Symphony No. 13".

***

Cahaya sore masuk melalui sela-sela kerai jendela ke dalam kamar Yulia, saat gadis berusia 17 tahun itu tengah menuliskan not-not balok di buku musiknya. Pelan-pelan dan satu per satu, Yulia menuliskan not-not disharmoni-nya, seraya memeluk Demian, kekasihnya. Menciptakan sebuah komposisi masterpiece berjudul: “Symphony No. 13”.

"Bukankah kamu mencintaiku?" tanya Yulia kepada Demian, yang hanya dijawab dengan suara janggal.

Jawaban itu membuat Yulia tahu, Demian telah menyatu dengan dirinya dalam cinta. Tak terpisahkan. Selamanya.[]

Follow Twitter kami di @CerpenHoror



"Tulisan ini diikutsertakan dalam 3 Years of Blogging Giveaway yang diselenggarakan oleh Penghuni 60".

3 Years of Blogging Giveaway Penghuni 60

8 komentar