Thursday, June 20, 2013

Cerpen Horor: Misteri Hair Extension [Part 6]

Supaya lebih nyambung baca cerpen horor: misteri Hair Extension [Part 5]

“Kejadian ini sudah lama sekali. Saat itu Rara masih berusia 14 tahun dan Sita, kakak Rara, berusia 17 tahun—ia begitu cantik dan banyak laki-laki yang mengejar-ngejarnya. Bahkan, ada beberapa pria berkeluarga yang rela meninggalkan istri-istri mereka demi mendapatkan Sita. Sita tidak mengindahkan mereka sama sekali. Sita sudah mempunyai seorang kekasih teman sekolahnya.

Ada seorang pria yang begitu menginginkan Sita, yang akan melakukan hal apapun. Termasuk membiayai Sita kuliah. Setamat SMA, pacar Sita kuliah di Jakarta. Itu juga atas biaya si pria itu. Pacar Sita setuju dengan hal itu. Tampaknya, ia sama sekali tidak mengetahui niat busuk laki-laki itu. Karena demi membahagiakan Sita, laki-laki itu membujuk pacar Sita, jika ia kuliah di Jakarta ia akan mendapatkan pekerjaan yang bagus dan itu bisa membahagiakan Sita.

Saat itu, mereka masih terlalu polos sama sekali tidak terpikir oleh mereka apa sebenarnya yang direncanakan laki-laki itu. Waktu pun terus berlalu. Pada tahun pertama pacar Sita masih sering mengirim kabar pada Sita. Laki-laki itu sendiri yang mengabari keadaan pacar Sita pada Sita, begitupun sebaliknya dia juga yang mengabari keadaan Sita pada kekasihnya bahwa Sita akan baik-baik saja dan dia berjanji akan menjaga Sita. Ternyata itu, hanya usaha laki-laki itu demi merebut hati Sita. Sita belum menyadarinya kalau itu hanya akal-akalan saja. Seiring berjalannya waktu, Sita mulai menyadari kalau laki-laki itu hanya berusaha memisahkan dia dengan kekasihnya. Sita pun sangat marah kepada laki-laki itu. [baca cerpen horor lainnya, klik di sini]

Sita tidak mau lagi bertemu dengan laki-laki itu. Sita selalu menghindarinya. Laki-laki itu tidak terima begitu saja sikap Sita, namun ia berusaha memasang wajah baik di hadapan Sita. Lalu, pelan-pelan Sita mulai membenci sikap dan perilaku laki-laki itu, yang terus memaksa untuk menjadikan Sita kekasihnya. Akhirnya, Sita pun berencana pergi meninggalkan desa. Ia ingin pergi ke kota demi menghindari laki-laki itu. Tentu saja ibu tidak menyetujui niatnya itu, karena ia tidak mengenal siapapun di Jakarta.

Ibu khawatir sekali. Namun, Sita tetap memaksa dan berusaha meyakinkan ibu kalau ia akan baik-baik saja di sana. Akhirnya, dengan sangat terpaksa ibu mengizinkan Sita pergi ke Kota. Setelah seminggu meninggalkan desa, ibu tidak pernah mendengar kabar dari Sita.

Suatu sore, ketika Ibu tengah santai, duduk-duduk di ruang tamu sambil menonton tv dengan Rara, seorang polisi datang. Polisi itu membawa kabar buruk dari langit bahwa mereka menemukan mayat seorang gadis di dekat terowongan.

Polisi meminta ibu untuk memeriksa mayat sang gadis. Apakah ibu mengenalnya? Polisi itu sudah menanyakan ke setiap warga mereka tidak mempunyai anak gadis yang usianya sekitar 17 tahun. Hanya Ibu satu-satunya orang yang punya anak gadis seusia itu.

Ketika melihatnya, Ibu tidak yakin itu mayat Sita. Ia tidak punya firasat apa-apa tentang kematian Sita. Namun, kematian adalah misteri Ilahi yang kedatangannya tidak bisa diterka. Kapan, di mana, dan bagaimana datangnya. Namun, polisi meminta Ibu untuk meyakinkan diri sendiri jika mayat itu bukanlah mayat Sita.

Lalu, ibu pergi mengikuti polisi itu ke rumah sakit dan langsung menuju kamar mayat. Ketika mayat gadis itu dibuka! Ibu hampir tidak mengenalinya, karena kepalanya gundul! Lagi-lagi Ibu berusaha menyangkal kalau itu Sita. Sita mempunyai rambut yang hitam, panjang, indah, dan lebat. Namun, setelah Ibu memeriksa ulang seluruh tubuh mayat gadis, ternyata benar itu adalah Sita. Saat itu, Ibu sangat terpukul sekali kenapa ini bisa terjadi pada Sita. Padahal, ia anak baik dan tidak aneh-aneh. Hingga kini masih belum terungkap siapa pembunuh Sita!”

----------
Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

0 komentar