Apa mungkin ada kota di bawah tanah? Jawabannya ada. Berlokasi di Australia, Coober Pedy menjadi satu-satunya kota bawah tanah yang ada di dunia. Mau coba?
Kota Coober Pedy di negara bagian South Australia, didirikan pada tahun 1915, berawal dari ditemukannya batu opal untuk pertama kali di daerah pertambangan ini. Berlokasi di daerah paling tandus di benua Australia, kota ini memiliki suhu udara dan cuaca yang ekstrem, membuat penambang mulai menggali rumah di lereng bukit.
Penggalian tersebut dilakukan agar mereka mendapatkan tempat peristirahatan dan bisa berlindung dari terik matahari. Akhirnya, mereka menciptakan sebuah kota kecil di bawah tanah yang sampai sekarang dikenal sebagai Kota Coober Pedy. Hingga sekarang, penduduk di kota ini lebih suka membangun rumah di bawah tanah.
Dilansir dari situs resmi Coober Pedy, Selasa (26/2/2013), Coober Pedy berkembang menjadi salah satu destinasi paling unik di Australia dan dunia. Ini adalah kota yang memiliki sekitar 3.500 penduduk. Kota ini terkenal unik dengan kehidupan bawah tanah. Coober Pedy memiliki berbagai bentuk akomodasi yang berada di bawah tanah.
Saat musim panas, suhu udara di kota ini bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius. Bila mendirikan rumah di atas tanah, AC menjadi barang yang wajib ada. Berbeda dengan rumah-rumah bawah tanah yang ada di Coober Pedy. Suhu kota bawah tanah ini tetap stabil, sekitar 24 derajat Celcius dan kelembaban tidak lebih dari 20 persen. Begitupun saat musim dingin, udara di kota ini tidak terlalu dingin.
Kota bawah tanah ini, mulai dikenal dunia pada tahun 1980. Mencium adanya potensi wisata, pada tahun 1981 penduduk lokal bernama Umberto Coro untuk pertama kalinya membuat hotel di kota tersebut. Saat ini banyak wisatawan asing yang berlibur ke Coober Pedy.
Wisatawan yang berlibur ke kota unik ini, bisa tinggal di Desert Cave Hotel. Lebih serunya lagi, tak hanya menginap di hotel traveler juga bisa merasakan bermalam di penginapan lain dan rumah-rumah pribadi yang ada di bawah tanah. Kamar dingin, gelap, luas, dan berada di bawah tanah menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.
Warna kemerahan yang berasal dari dinding batu mempercantik bagian dalam rumah-rumah di Coober Pedy. Seperti pada umumnya, rumah-rumah bawah tanah di kota ini sudah dilengkapi dengan lemari, kamar tidur, dan dapur. Bahkan kota ini juga memiliki gereja-gereja bawah tanah yang juga menarik perhatian traveler.
Berjarak 850 km ke sebelah utara Adelaide, Kota Coober Pedy sudah dilengkapi dengan fasilitas. Fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan oleh wisatawan, seperti toko-toko yang menjual batu opal, arena biliar, bar, kolam renang, museum, gereja, sampai kuburan juga ada di kota bawah tanah ini.
Tak hanya sebagai kota bawah tanah, Coober Pedy juga dikenal sebagai ibukota untuk batu opal dunia. Selain itu, beberapa film juga pernah menjadikan Coober Pedy sebagai lokasi syuting, yakni 'Pitch Black', 'Red Planet', 'Queen of the Desert', dan 'Opal Dream'.
Kota Coober Pedy di negara bagian South Australia, didirikan pada tahun 1915, berawal dari ditemukannya batu opal untuk pertama kali di daerah pertambangan ini. Berlokasi di daerah paling tandus di benua Australia, kota ini memiliki suhu udara dan cuaca yang ekstrem, membuat penambang mulai menggali rumah di lereng bukit.
Penggalian tersebut dilakukan agar mereka mendapatkan tempat peristirahatan dan bisa berlindung dari terik matahari. Akhirnya, mereka menciptakan sebuah kota kecil di bawah tanah yang sampai sekarang dikenal sebagai Kota Coober Pedy. Hingga sekarang, penduduk di kota ini lebih suka membangun rumah di bawah tanah.
Dilansir dari situs resmi Coober Pedy, Selasa (26/2/2013), Coober Pedy berkembang menjadi salah satu destinasi paling unik di Australia dan dunia. Ini adalah kota yang memiliki sekitar 3.500 penduduk. Kota ini terkenal unik dengan kehidupan bawah tanah. Coober Pedy memiliki berbagai bentuk akomodasi yang berada di bawah tanah.
Saat musim panas, suhu udara di kota ini bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius. Bila mendirikan rumah di atas tanah, AC menjadi barang yang wajib ada. Berbeda dengan rumah-rumah bawah tanah yang ada di Coober Pedy. Suhu kota bawah tanah ini tetap stabil, sekitar 24 derajat Celcius dan kelembaban tidak lebih dari 20 persen. Begitupun saat musim dingin, udara di kota ini tidak terlalu dingin.
Kota bawah tanah ini, mulai dikenal dunia pada tahun 1980. Mencium adanya potensi wisata, pada tahun 1981 penduduk lokal bernama Umberto Coro untuk pertama kalinya membuat hotel di kota tersebut. Saat ini banyak wisatawan asing yang berlibur ke Coober Pedy.
Wisatawan yang berlibur ke kota unik ini, bisa tinggal di Desert Cave Hotel. Lebih serunya lagi, tak hanya menginap di hotel traveler juga bisa merasakan bermalam di penginapan lain dan rumah-rumah pribadi yang ada di bawah tanah. Kamar dingin, gelap, luas, dan berada di bawah tanah menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.
Warna kemerahan yang berasal dari dinding batu mempercantik bagian dalam rumah-rumah di Coober Pedy. Seperti pada umumnya, rumah-rumah bawah tanah di kota ini sudah dilengkapi dengan lemari, kamar tidur, dan dapur. Bahkan kota ini juga memiliki gereja-gereja bawah tanah yang juga menarik perhatian traveler.
Berjarak 850 km ke sebelah utara Adelaide, Kota Coober Pedy sudah dilengkapi dengan fasilitas. Fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan oleh wisatawan, seperti toko-toko yang menjual batu opal, arena biliar, bar, kolam renang, museum, gereja, sampai kuburan juga ada di kota bawah tanah ini.
Tak hanya sebagai kota bawah tanah, Coober Pedy juga dikenal sebagai ibukota untuk batu opal dunia. Selain itu, beberapa film juga pernah menjadikan Coober Pedy sebagai lokasi syuting, yakni 'Pitch Black', 'Red Planet', 'Queen of the Desert', dan 'Opal Dream'.
Sumber: DetikTravel
0 komentar