Jack the Ripper memang masih menjadi legenda pembunuh paling misterius di muka bumi hingga kini. Beragam teori mengenai si pembunuh diungkapkan oleh para ahli. Namun, nyatanya, belum ada satu pun yang memuaskan. Semua masih serba menebak-nebak dan tidak pasti. Kali ini, gue mau sharing tentang siapa identitas Jack the Ripper, yang katanya seorang wanita. Benarkah?
***
Pernah mendengar soal Jack the Ripper? Ini adalah cerita tentang pembunuh berantai paling sadis di Inggris. Dari namanya, kita menebak Jack si pembunuh ini adalah seorang pria. Ternyata, salah.
Dari sebuah buku baru, kejutan itu terungkap. Ternyata, Jack the Ripper adalah seorang perempuan.
Seorang mantan pengacara, John Morris, menyebutkan perempuan kelahiran Welsch bernama Lizzie Williams adalah si pembunuh berdarah dingin itu.
Perempuan itu melancarkan aksi sadis karena dia tak mampu memiliki keturunan. Morris menuturkan, karena kekurangan itulah, Lizzie dengan sadisnya akan 'menghilangkan' rahim targetnya. Dan, itulah yang dilakukan terhadap tiga korbannya.
Lizzie disebut sebagai istri dari sorang ahli fisika kerajaan Sir John Williams, yang dianggap sebagai tersangka utama berbagai tindak kejahatan oleh sejumlah kriminolog.
Morris juga mengungkap bukti --yang belum dapat dibuktikan kebenarannya oleh sejumlah pakar Ripper-- bahwa tak ada satu pun dari lima korban pembunuhan itu yang mengalami kekerasan seksual. Korban pembunuh ini juga adalah para pekerja seks komersial.
Pembunuhan berantai itu terjadi selama 10 pekan pada 1888. Para pakar Ripper sendiri tak percaya dengan ide bahwa 'Jack' adalah seorang perempuan.
Anda percaya?
Dari sebuah buku baru, kejutan itu terungkap. Ternyata, Jack the Ripper adalah seorang perempuan.
Seorang mantan pengacara, John Morris, menyebutkan perempuan kelahiran Welsch bernama Lizzie Williams adalah si pembunuh berdarah dingin itu.
Wanita yang diduga Jack the Ripper. |
Perempuan itu melancarkan aksi sadis karena dia tak mampu memiliki keturunan. Morris menuturkan, karena kekurangan itulah, Lizzie dengan sadisnya akan 'menghilangkan' rahim targetnya. Dan, itulah yang dilakukan terhadap tiga korbannya.
Lizzie disebut sebagai istri dari sorang ahli fisika kerajaan Sir John Williams, yang dianggap sebagai tersangka utama berbagai tindak kejahatan oleh sejumlah kriminolog.
Morris juga mengungkap bukti --yang belum dapat dibuktikan kebenarannya oleh sejumlah pakar Ripper-- bahwa tak ada satu pun dari lima korban pembunuhan itu yang mengalami kekerasan seksual. Korban pembunuh ini juga adalah para pekerja seks komersial.
Pembunuhan berantai itu terjadi selama 10 pekan pada 1888. Para pakar Ripper sendiri tak percaya dengan ide bahwa 'Jack' adalah seorang perempuan.
Anda percaya?
Sumber: Republika
0 komentar