Thursday, July 4, 2013

Cerita Misteri: Diajak Kondangan Bersama Kuntilanak [Part 3]

Dicerita-ulangkan oleh Rusdi*.

Sebelumnya dalam Cerita Misteri: Diajak Kondangan Bersama Kuntilanak [Part 2]


Diajak Kondangan Bersama Kuntilanak [Part 3]

Nafsu birahi keduanya senat senut sudah sampai ke ubun-ubun kepala, seperti kepundan gunung berapi tinggal menunggu waktu kapan meletus . Keduanya bergulat di atas sofa. Sehelai demi sehelai pakaian Tila dipelorotinya, begitu juga sebaliknya Tila juga melakukan hal yang sama. Keduanya kini tanpa sehelai benang pun menempel di tubuh masing-masing. Tak ada lagi kata-kata keluar dari bibir keduanya kecuali kata-kata birahi, erangan, dan rintihan kenikmatan yang saling susul menyusul. Puncaknya keduanya tertidur pulas hanyut dalam kenikmatan surgawi. Lupa segala-galanya, lupa pacar setia, lupa dosa.

Sinar matahari pagi menyinari tubuh Kamino membuat pemuda itu terbangun dari tidur pulasnya. Begitu ia terjaga betapa ia sangat terkejut melihat tubuhnya  dalam keadaan telanjang bulat berbaring di atas kuburan.

 “Mengapa aku berada di sini, di tengah kuburan lagi,” bisik hatinya bertanya-tanya . Buru-buru ia memakai pakaiannya. Untung pagi itu tidak ada orang yang melihatnya.

Sejenak Ia duduk di atas kuburan tanpa nama  sambil mengingat kejadian tadi malam.

“Berarti perempuan yang  kusetubuhi tadi malam Kuntilanak dan rumah-rumah yang berdempetan yang kulalui tadi malam, rumah masa depan alias kuburan.” Guman hati Kamino. Sesaat ia  duduk termenung  dibawah pohon beringin  tua diperkirakan usianya sudah ratusan tahun. Akarnya berjuntaian ke tanah.

“Apa di  atas pohon beringin ini tempat tinggal Kuntila Puspita Dewi ?” guman hatinya menduga-duga. Buru-buru Kamino  meninggalkan areal perkuburan. Mendadak bulu kuduknya merinding.

“Mana sepeda motorku?” bisik hatinya.

Kamino mencari-cari di mana sepeda motornya berada, tapi tidak ditemukan.Seingatnya tadi malam sepeda motornya di parkir  di samping rumah keluarga yang  pesta.

“Kemana lagi harus dicari sepeda motorku ,sedangkan  rumah  keluarga yang  pesta tadi malam entah dimana,” bisik hatinya. Kamino menduga sepeda motornya tadi malam diparkir di tepi jalan depan kuburan, kebetulan   ada pencuri spesialis sepeda motor yang  lewat lalu  dibawanya kabur. Karena sudah sering kejadian sepeda motor dibawa maling ketika diparkirkan pemilknya yang hendak berziarah,' katanya bicara sendiri.

Kedua orangtuanya malam itu tidak dapat memejamkan mata. Mereka khawatir terjadi sesuatu pada putranya.

“Bagaimana aku menceritakan peristiwa yang aku alami ini pada kedua orangtuaku dan teman-temanku,” bisik hatinya bingung. Kalau  bercerita terus terang aku akan mendapat ejekan apalagi kalau Aisyah tau pasti dia  marah besar dan tidak akan memafkanku. Rencana  hendak memperistrikannya bisa menjadi gagal. [klik cerita misteri lainnya]

Teman-teman Kamino berusaha mencari imformasi keberadaannya.

“Kalau sampai jam dua belas ia tidak pulang kita lapor polisi,” kata Parjan teman dekatnya.

Jam Sebelas siang Angkot berhenti di depan rumahnya.

“Itu dia pulang, panjang umurnya  !” teriak temannya yang duduk-duduk di teras rumahnya sambil ngobrol membicarakan dirinya.

Wajah Kamino terlihat pucat pasi seperti kurang tidur. Ia diberondong pertanyaan dari ibunya.

“Mengapa kau tidak pulang !” Tanya ibunya.

“Aku dirampok sepedaku dilarikan perampok. Aku tidak berani pulang sendirian. Malam tadi aku tidur di pos jaga,” katanya berdusta.

“Ibu kan sudah bilang kalau narik ojek siang hari saja. Kau tidak pernah mau dinasihati orangtua.” Kata ibunya.

Anisyah rupanya mendengar berita Kamino tidak pulang tadi malam. Gadis itu menemuinya selepas tengah hari.

“Sudah kubilang malam hari jangan narik ojek. Mas bandel tidak mau dinasihati,” kata Aisyah ketika mereka berdua bertemu di rumah orangtua Kamino.

“Ibuku juga barusan tadi berkata sepertimu,” kata Kamino.

Sejak mengalami kejadian itu Kamino tidak lagi berani narik ojek malam hari. Bahkan ia menolak jika minta diantarkan penumpang  lewat pasar 8 Kecamatan Hinai. Malam hari ia sering mengalmi mimpi berhubungan intim dengan Kuntilawati Puspita Dewi.

Anehnya lagi Mr P nya menjadi menciut tak  lagi bisa ereksi. Kamino menjadi gelisah bagaimana dia bisa membahagiakan Aisyah nanti.Berbagai obat kuat seperti yang diiklankan di Koran sudah  Kamino coba memakainya apakah berbentuk minyak oles, krim, pil sampai vacum pembesar tapi hasilnya nihil. Akhirnya Kamino menemui Mbah dukun. Kepada Mbah dukun ia menceritakan kejadian yang menimpanya.

“Lemah syahwatmu ini tidak dapat disembuhkan,” kata Mbah dukun sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Mengapa tidak dapat disembuhkan Mbah?" tanya Kamino.

“Kejantananmu sudah diambilnya. Cucu hanya bisa ereksi kalau berhubungan dengan dia walaupun itu hanya dalam mimpi,” kata Mbah dukun menjelaskan.

“Tolonglah Mbah dia jangan lagi datang dalam mimpiku,” mohon Kamino. Ia berharap kalau Kuntila Puspita Dewi ia tidak lagi menderita impoten. Mbah dukun mengabulkan permintaannya.

Kamino diberi jimat berupa kain hitam diikatkan dipinggangnya.

Bersambung ke cerita misteri: Diajak Kondangan Bersama Kuntilanak [Part 4]

----------
*) Rusdi beralamat di Dusun Pasar Batu Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu Kab. Langkat 20851 | Facebook & E-mail: rusdistabat@yahoo.co.id.

0 komentar