Sunday, March 24, 2013

Wamena Memiliki Mumi?

Saya sedikit terkejut saat mencari referensi tentang Wamena di google. Betapa tidak? Gue menemukan sebuah fakta mengejutkan bahwa di Indonesia ini memiliki mumi. Wow. Awalnya, gue mengira kalau foto yang gue temukan itu adalah patung kayu seperti yang dibuat oleh kebanyakan masyarakat Papua. Nyatanya salah. Foto tersebut adalah MUMI!

Mumi?!

Ya, mumi, seperti mumi di Mesir atau mumi lainnya. Sebuah fakta yang menurut saya menarik. Kenapa? Indonesia gitu loh. Seumur-umur saya membaca, tak pernah sekali pun saya menemukan fakta bahwa Indonesia punya mumi. Wow...

Mumi di Wamena
Oke, ini postingan saya tentang mumi di Wamena, yang informasinya saya kurasi dari berbagai sumber.

***

Jadi, di Wamena terdapat dua mumi yang paling terkenal. Salah satunya mumi Wim Motok Mabel. Dalam bahasa lokal, Wim berarti perang. Motok berarti panglima. Dan Mabel adalah nama aslinya. Mumi ini berada di Desa Yiwika, Distrik Kurulu, Wamena, Papua.

Usia mumi ini? Jangan ditanya, ratusan tahun. Satu sumber menyebutkan angka 378 tahun, sumber lain menyebutkan 278 tahun. Ya, perbedaan usia tidak perlu diperdebatkanlah...

Sebuah pertanyaan tentang menggelitik benak kita semua tentang bagaimana cara memumifikasi jenazah disana?

Kebanyakan referensi menyebutkan bahwa proses mumifikasi adalah dengan pembalseman dengan racikan tertentu. Tapi, mumi di Wamena melalui proses mumifikasi yang lebih tradisional lagi.

Jadi, jenazah diasapi selama 200 hari di dalam honai (rumah adat Papua) khusus, yang jauh dari area pemukiman. Proses ini dibarengi dengan terus dilakukan pembaluran lemak babi ke tubuh jenazah. Nanti setelah terbentuk baru dipindahkan ke rumah keturunannya. Dan tetap terus diasapi dan dibalur hingga kini untuk perawatan.

Berikut beberapa foto eksklusif yang saya himpun dari detiktravel.

Mumi di Wamena
Mumi di Wamena
Mumi di Wamena

Mumi di Wamena menjadi magnet bagi para pelancong. Untuk berfoto bersama mumi ini, pengunjung diharuskan merogoh kocek sedikit dalam. Menarik?

Referensi: wahw33d.blogspot.com dan travel.detik.com

0 komentar