Cerpen horor karya Mia Farida
Misteri Genderang dan Gadis Kecil [Part 2]
Suara gelas jatuh ke lantai, Andien kaget bukan main hampir saja ia tersedak!
Susan: “Andien?”
Andien: “Iya, ini gue, Andien. Kenapa sih bikin gue kaget aja?”
Susan masih tetap tidak percaya sewaktu melihat Andien ada di hadapannya.
Andien: “Susan, udah nggak perlu bengong gitu. Gue emang seksi, tapi lo nggak perlu lihat kayak gitu juga kali, hehehe…”
Susan: “Ishh, lo tuh narsis banget! Lo dari mana aja sih? Gue sama Ina nyariin lo. Kenapa lo pergi nggak bilang-bilang sama kita? Tauk-tauk lo muncul di dapur!”
Andien: “Oh, jangan sedih. Gue cuma jalan-jalan sebentar, ke suatu tempat yang sunyi dan senyaaaapppp, hehehe… udah ah nggak usah dibahas lagi mending tidur. Udah malam besok ada kuliah pagi. Doseeeeen Kileerrr!”
Susan masih jengkel, karena seolah-olah Andien acuh dengan kekhawatiranya. Saat dia masih berdiri di dapur, sementara Andien sudah pergi dan kembali kamarnya.
Susan: “Ishh, nih anak nggak ngerasa dikhawatirin! Malah pergi gitu aja lagi. Nyebeliiiin!!!”
Tapi, akhirnya, Susan pergi mengikuti Andien, yaitu back to the room setelah mengambil segelas air minum.
***
Keesokan harinya.
Andien: “Hei, selamat pagi semua. Lho, kenapa masih pada bengong? Dimakan tuh sarapannya jangan diliatin aja!”
Susan dan Ina mematung tanpa kata. Mereka masih diliputi penasaran, kenapa andien pergi diam-diam dan ke mana? Tidak seperti kebiasaan Andien. Sebelum-sebelumnya, jika pergi dia selalu pamit. Tapi, kemarin tidak!
Susan: “Andien! Lo, sekarang jawab pertanyaan kita. Jujur ya! Selama dua hari lo ke mana?”
Andien: “Aduh Susan, kan udah gue bilang semalam kalau gue pergi ke suatu tempat. Emang masih belum jelas?”
Ina: “Maksud kita, ke suatu tempatnya itu di mana? Kita udah nyangka kalau lo itu kabur atau diculik orang. Untung kita belum lapor polisi.”
Andien: “Iya, deh sorry. Ya, udahlah. Ayo ke kampus. Nanti telat, nggak dapet ikut kelas si dosen iler, eh killer.”
Susan: “Apa yang sebenernya lo sembuyikan dari kita?”
Andien: “Nggak ada yang gue sembunyiin dari kalian berdua. Gue pergi ke suatu tempat yang sepi untuk mencari inspirasi. Gue mau menulis cerpen horor!”
“Menulis cerpen horor?” Susan dan Ina saling bertatapan, bingung dengan sikap Andien. Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam tak ada lagi pertanyaan yang keluar dari mulut mereka, setelah sampai dikampus mereka pun berpisah. [cerpen horor baca disini]
***
Malam harinya.
Ina: “San, lo ngerasa malam ini berbeda nggak sih?”
Susan: “Kayaknya sih, iya, Na. Dari tadi gue juga ngerasain hal sama, kayaknya dingin banget malam ini.”
Tiba-tiba dari kejauhan Susan, melihat seorang gadis kecil masuk ke kamar Andien.
Susan: “Eh, Na, lo liat anak kecil tadi yang lewat sini yang masuk ke kamar Andien nggak?”
Ina: “Hah, kapan? Nggak ada siapa-siapa dari tadi, San.”
Susan: “Barusan! Yakin nggak liat lo?”
Ina hanya menggelengkan kepalanya, karena ia tidak melihat apapun. Suasana pun berubah spooky, ketika mendadak muncul seorang gadis kecil di hadapan Susan, sambil menggendong boneka Lusuh. Susan pun menjerit sekuat tenaga.
Susan: “Arghhhh!!!”
Susan segera menggeser tubuhnya menjauhi gadis kecil itu. Dia kaget bukan main, karena gadis kecil itu mendadak muncul di hadapannya. Ina yang tidak melihat gadis kecil itu, bingung dengan ekspresi Susan yang seperti orang ketakutan. Ina mencoba mendekati Susan untuk menenangkannya.
Ina: “Susan, ada apa?”
Susan: “Itu, ada anak kecil.”
Ina: “Anak kecil? Mana? Ishh, San, jangan bikin gue takut dong!!!”
Susan: “Naaa, dia ke sini!”
Susan berusaha menutupi wajahnya dengan bantal sofa. Susan ketakutan betul demi melihat sosok gadis kecil itu. Wajah gadis kecil itu terlihat pucat dengan rambut panjang sebahu, tatapan mata yang tajam, dan membawa sebuah boneka sudah lusuh yang juga tidak kalah menyeramkan—seperti boneka Chucky.
Bagaimanakah kejadian selanjutnya? Apakah gadis kecil pembawa boneka itu akan membunuh Susan serta Ina? Atau mereka berdua justru tunggang langgang ketakutan? Ikuti keseruannya dalam cerpen horor Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 3.
----------
*) Penulis: Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.
Susan: “Andien?”
Andien: “Iya, ini gue, Andien. Kenapa sih bikin gue kaget aja?”
Susan masih tetap tidak percaya sewaktu melihat Andien ada di hadapannya.
Andien: “Susan, udah nggak perlu bengong gitu. Gue emang seksi, tapi lo nggak perlu lihat kayak gitu juga kali, hehehe…”
Susan: “Ishh, lo tuh narsis banget! Lo dari mana aja sih? Gue sama Ina nyariin lo. Kenapa lo pergi nggak bilang-bilang sama kita? Tauk-tauk lo muncul di dapur!”
Andien: “Oh, jangan sedih. Gue cuma jalan-jalan sebentar, ke suatu tempat yang sunyi dan senyaaaapppp, hehehe… udah ah nggak usah dibahas lagi mending tidur. Udah malam besok ada kuliah pagi. Doseeeeen Kileerrr!”
Susan masih jengkel, karena seolah-olah Andien acuh dengan kekhawatiranya. Saat dia masih berdiri di dapur, sementara Andien sudah pergi dan kembali kamarnya.
Susan: “Ishh, nih anak nggak ngerasa dikhawatirin! Malah pergi gitu aja lagi. Nyebeliiiin!!!”
Tapi, akhirnya, Susan pergi mengikuti Andien, yaitu back to the room setelah mengambil segelas air minum.
***
Keesokan harinya.
Andien: “Hei, selamat pagi semua. Lho, kenapa masih pada bengong? Dimakan tuh sarapannya jangan diliatin aja!”
Susan dan Ina mematung tanpa kata. Mereka masih diliputi penasaran, kenapa andien pergi diam-diam dan ke mana? Tidak seperti kebiasaan Andien. Sebelum-sebelumnya, jika pergi dia selalu pamit. Tapi, kemarin tidak!
Susan: “Andien! Lo, sekarang jawab pertanyaan kita. Jujur ya! Selama dua hari lo ke mana?”
Andien: “Aduh Susan, kan udah gue bilang semalam kalau gue pergi ke suatu tempat. Emang masih belum jelas?”
Ina: “Maksud kita, ke suatu tempatnya itu di mana? Kita udah nyangka kalau lo itu kabur atau diculik orang. Untung kita belum lapor polisi.”
Andien: “Iya, deh sorry. Ya, udahlah. Ayo ke kampus. Nanti telat, nggak dapet ikut kelas si dosen iler, eh killer.”
Susan: “Apa yang sebenernya lo sembuyikan dari kita?”
Andien: “Nggak ada yang gue sembunyiin dari kalian berdua. Gue pergi ke suatu tempat yang sepi untuk mencari inspirasi. Gue mau menulis cerpen horor!”
“Menulis cerpen horor?” Susan dan Ina saling bertatapan, bingung dengan sikap Andien. Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam tak ada lagi pertanyaan yang keluar dari mulut mereka, setelah sampai dikampus mereka pun berpisah. [cerpen horor baca disini]
***
Malam harinya.
Ina: “San, lo ngerasa malam ini berbeda nggak sih?”
Susan: “Kayaknya sih, iya, Na. Dari tadi gue juga ngerasain hal sama, kayaknya dingin banget malam ini.”
Tiba-tiba dari kejauhan Susan, melihat seorang gadis kecil masuk ke kamar Andien.
Susan: “Eh, Na, lo liat anak kecil tadi yang lewat sini yang masuk ke kamar Andien nggak?”
Ina: “Hah, kapan? Nggak ada siapa-siapa dari tadi, San.”
Susan: “Barusan! Yakin nggak liat lo?”
Ina hanya menggelengkan kepalanya, karena ia tidak melihat apapun. Suasana pun berubah spooky, ketika mendadak muncul seorang gadis kecil di hadapan Susan, sambil menggendong boneka Lusuh. Susan pun menjerit sekuat tenaga.
Susan: “Arghhhh!!!”
Susan segera menggeser tubuhnya menjauhi gadis kecil itu. Dia kaget bukan main, karena gadis kecil itu mendadak muncul di hadapannya. Ina yang tidak melihat gadis kecil itu, bingung dengan ekspresi Susan yang seperti orang ketakutan. Ina mencoba mendekati Susan untuk menenangkannya.
Ina: “Susan, ada apa?”
Susan: “Itu, ada anak kecil.”
Ina: “Anak kecil? Mana? Ishh, San, jangan bikin gue takut dong!!!”
Susan: “Naaa, dia ke sini!”
Susan berusaha menutupi wajahnya dengan bantal sofa. Susan ketakutan betul demi melihat sosok gadis kecil itu. Wajah gadis kecil itu terlihat pucat dengan rambut panjang sebahu, tatapan mata yang tajam, dan membawa sebuah boneka sudah lusuh yang juga tidak kalah menyeramkan—seperti boneka Chucky.
Bagaimanakah kejadian selanjutnya? Apakah gadis kecil pembawa boneka itu akan membunuh Susan serta Ina? Atau mereka berdua justru tunggang langgang ketakutan? Ikuti keseruannya dalam cerpen horor Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 3.
----------
*) Penulis: Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.
0 komentar