Akhirnya, mereka berdua berusaha tenang dan diam sejenak untuk memikirkan jalan keluar bagi mereka berdua. Rita pun mengalah. Dia bersedia menemani Lusi sampai masalah ini selesai.
“Ok, gue ikut! Tapi, pastiin ke gue kalau cerita lo itu benar!” tukas Rita.
“Gue akan buktiin sama lo jika yang gue lihat dan rasa, semua nyata bukan obsesi gue. Thanks Rita, akhirnya lo mau ngertiin dan mau nemenin gue sampai masalah ini selesai,” sahut Lusi.
Akhirnya, mereka berpamitan kepada ibu Rara untuk mengambil mobil mereka yang mogok dekat terowongan kemarin siang. Mereka berjalan kaki dari rumah Rara sampai ke terowongan yang cukup jauh, jika ditempuh dengan berjalan kaki. Tiba-tiba di jalan, ia berpapasan dengan seorang laki-laki berusianya sekitar 30 tahun ke atas. Laki-laki itu menatap Lusi dan Rita dengan tajam. Dengan wajah sedikit tertunduk Rita dan Lusi melanjutkan perjalanan menuju terowongan tersebut.
Beberapa jam kemudian akhirnya mereka sampai di terowngan itu lalu Lusi langsung mencoba menstater mobilnya tanpa lama-lama lagi mobil Lusi sudah bisa jalan kembali, Lusi merasa sangat heran karena tiba-tiba mobilnya bisa jalan kembali seperti tidak ada masalah, dan setelah itu Lusi kembali kerumah Rara, ketika sampai disana rumah Rara kosong Lusi tidak bertemu dengan Ibu Rara ia sudah berusaha memanggil-manggil ibu Rara akan tetapi tidak ada jawaban dari ibu Rara, Lusi mencari-cari ke Setiap ruangan akan tetapi semua kosong tidak ada siapa-siapa disana, tiba-tiba lusi mendengar suara orang menangis lirih seperti merasakan sakit bukan main, Lusi pun mencari asal suara itu ruangan demi ruangan akan tetapi ia tidak menemukan asal suara itu , tiba-tiba…
“Bugssss!!...” sebuah hantaman telak menghantam tengkuk lusi dan Lusi pun jatuh tak sadarkan diri.
Karena cukup lama Rita menunggu Lusi tidak keluar dari Rumah, Akhirnya Rita mencoba mencari Lusi masuk kedalam rumah,akan tetapi Rita tidak menemukan Lusi sudah 2 x keluar – masuk rumah Rita tetap tidak menemukan Lusi,dan Rita sangat cemas sekali karena tidak dapat menemukan temannya itu akhirnya Rita pun kembali masuk kedalam mobil sambil menunggu Lusi,
Sementara di tempat lain Lusi yang sedang tidak sadarkan diri dibawa oleh seorang laki-laki yang tadi sempat berpapasan dengannya di jalan, sepertinya laki-laki tersebut mengetahui tujuan Lusi datang kedesa ini karena secara diam-diam laki-laki tersbut sudah melihat Lusi bolak-balik kerumah Rara! [baca cerpen horor lainnya, disini]
Setelah hampir setengah jam akhirnya Lusi pun siuman dari pingsannya dani a sangat kaget sekali karena dia sudah berada di tepi danau persis tempat ia melihat seorang wanita itu dianiyaya oleh seorang laki-laki,
“Dimana aku?!! Kenapa tiba-tiba aku ada disini?!dan melihat sosok laki-laki itu tepat dihadapannya sedang menatap tajam dirinya.
“Hei..siapa kamu!!kenapa aku bisa ada disini?!”
“kamu mau tau siapa saya!!....saya adalah kekasih Sita, Andi Wiguna!”
Lusi pun kaget bukan main ketika ia mengatakan bahwa laki-laki itu adalah kekasih Sita,ditambah lagi ia menyebutkan namanya “Andi Wiguna” dan Sita pun langsung teringat surat kecil yang bertuliskan inisial “AW”, apakah itu singkatan dari Andi Wiguna??,bisik Sita dalam hati.
“Hah jadi kamu kekasih Sita?! terus apa maksud semua ini!!..iyaaaah..sekarang aku baru ingat sekamu kan yang membunuh Sita!dan kamu juga kan yang menuliskan sebuah surat kepada Sita?!
Laki-laki itupun tak kalah terkejutnya dengan Lusi, karena Lusi telah mengetahui kalau dialah yang membunuh Sita. Namun, laki-laki itu tidak langsung mengaku kalau memang dialah pembunuhnya.
“Bukti apa yang kalian punya, jika aku yang membunuh Sita?” hardik si Andi Wiguna.
Bersambung ke cerpen horor: Misteri Hair Extension [part 10]
----------
*) Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.
0 komentar