Sunday, April 17, 2016

Pocong Nimpuk Batu

Cerpen Horor – Perkenalkan namaku Aryo. Aku tinggal di Jatiasih, Bekasi. Aku punya cerita horor lucu 2016. Meskipun cerita ini terjadi tahun 2013 – sekitar 3 tahun lalu, aku masih ingat dengan jelas kejadian yang menurutku lucu bikin ngakak.

Pocong Nimpuk Batu merupakan cerita horor lucu 2016 yang dikirimkan Aryo dari Jatiasih-Bekasi.
Ilustrasi pocong vector bingung mau melempar batu dengan apa.

Aku punya teman yang rumahnya berada di kompleks Permai. Sekadar tahu saja, kompleks Permai merupakan kompleks rawan banjir – biasanya, akibat banjir kiriman dari Bogor. Tapi rumah temanku ini aman dari banjir, karena terletak di bagian atas. Istilah orang Bekasi mah bulok.

Bagian pelataran rumah temanku itu langsung berhadapan dengan kuburan. Makanya, aku jarang main di rumahnya sampai malam. Paling hanya sampai jam 8 – jam 9 malam paling mentok!

Entah kenapa suatu hari, aku main hingga tengah malam. Aku enggan betul beranjak dari rumah temanku itu. Mungkin keberadaan teman-teman yang lain membuat nyaliku naik. Ada yang main kartu, ada yang main gitar, tapi tidak ada yang mirasantika loh ya.

Kurang lebih jam 11 malam, tiba-tiba terdengar suara kresek... dakkk!!! Sontak kami semua terkejut dan terpana. “Udah gak apa-apa,” kata Moci, temanku itu. Meski begitu, aku dan teman-teman lainnya masih belum hilang terkejutnya.

“Siapa sih emangnya? Iseng banget?” tanyaku. Teman-teman yang lain juga bertanya-tanya hal yang sama.

“Biasa di sini mah. Itu poncrut!” Moci menjawab.

Poncrut? Apaan itu Poncrut?

“Aish, pake minta dijelasin. Udah, udah main lagi aja. Nggak usah dipikirin,” pinta Moci.

Tapi sejurus kemudian, kresek... dakkk!!! Suara itu terdengar berulang. Kami semua mulai bergidik. Bulu kuduk meremang. Moci berdiri, lalu mengambil batu dan melemparkannya ke arah kuburan. “Pergi!” teriaknya.

“Siapa sih emangnya, Ci?” tanya Albert.

“Poncrut, Bert. Kebiasaan banget! Kalau ada orang suka usil!” kata Moci.

Kami masih belum mengerti apa Poncrut yang Moci maksudkan.

Seolah bisa membaca kebingungan kami, Moci menjelaskan, “Pocong!” Wuah, kami kemudian buru-buru pamit pulang pada Moci.

*

Menurutku ini cerita horor yang akhirnya lucu, karena belakangan aku memikirkan kembali bagaimana cara pocong melempar batu?

Jangankan melempar batu, memegang batu saja tidak bisa, ya kan? Atau jangan-jangan dia tidak melemparnya, melainkan menendangnya? Tapi pocong kan kakinya terikat? Atau dia menyundulnya? Kalau benar dia menyundulnya, siapa yang telah melempar batunya? Atau cerita horor lucu ngakak ini tidak masuk akal?

Bagaimana menurut kalian?

-------

Cerita horor singkat ini dikirimkan oleh Aryo dari Jatiasih, khusus untuk blog Cerpen Horor. Bila ada di blog lain, sudah dipastikan itu sulap-selip alias copas!

0 komentar