Di tempat lain, Lusi penasaran sekali dengan sosok itu. Ia terus mengikutinya. Tiba-tiba, ia mendengar suara tangisan, atau lebih tepatnya rintihan kesakitan.
“Huuuk.. hukk.. huk aughhhh.. aughhh ampuuuuun.. ampuuunnn.. ampuni saya..”suara itu seperti bibir gemetar. Lusi pun mengikuti arah suara tersebut. Terus masuk ke dalam kegelapan malam, hingga suara itu makin jelas terdengar oleh Lusi.
“Huuuk.. hukk.. huk aughhhh.. aughhh ampuuuuun.. ampuuunnn.. ampuni saya..”
Dan sesampainya di tempat itu Lusi melihat sosok wanita sedang berjongkok memohon ampun dengan seseorang yang sedang berdiri, di hadapan sosok wanita itu dan sepertinya dia seorang laki-laki berdiri tegap tanpa mengindahkan permohonan ampun dari wanita itu. Lusi hanya bisa melihat dari kejauhan. Ia melihat laki-laki tersebut terus memukuli wanita itu dan menarik rambut wanita itu, lalu menyeretnya, Lusi sangat ketakutan melihat kejadian itu ingin sekali Lusi membantu wanita itu tapi ia tidak berani untuk mendekat,Lusi terus mengikutinya,sampailah mereka di tepi danau yang cukup luas dan airnya terlihat sangat tenang,lalu laki-laki itu berhenti tepat di tepi danau tersebut lalu laki-laki itu memotong habis rambut wanita itu dan wanita itu menangis histeris sambil memohon ampun kepada laki-laki itu namun laki-laki itu tidak perduli sama sekali dia terus saja memotong rambut wanita sampai kepala wanita itu gundul!,Lusi yang melihat kejadian tersebut ingin rasanya ia menolong wanita itu tapi ia tidak punya cukup keberanian untuk mencegahnya,Lusi hanya bisa melihat dari kejahuan dan tiba-tiba perhatian Lusi dialihkan oleh suara seseorang yang memanggil namanya,ternyata itu Suara Rita,
“Lus…Lusiii..Dimana kamuuuuu…gw takuttt nih….”
Lalu tanpa menyahut panggilan Rita, Lusi langsung menghampiri Rita, karena jika Lusi menjawab panggilan Rita, ia takut orang yang berada dinpinggir danau akan mengetahui keberadaannya.
“Sssssstttt….jangan teriak-teriak, nanti ketahuan dengan mereka,” dengan suara agak berbisik Lusi memperingati Rita agar tidak berisik.
“Iyaaa..tapi ada apa Lus,…kenapa lo tinggalin gw sendirian di terowongan itu, gw takuttt tauuu!”
Dan Rita pun ikut bicara setengah berbisik.
“Gw tadi melihat ada seorang wanita lewat di depan terowongan itu, lalu gw ikutin terus sampai ke danau ini, karena gw penasaran siapa wanita itu dan kenapa laki-laki itu menganiayanya.”[baca cerpen horor lainnya di link berikut]
Lusi berusaha menjelaskan kepada Rita kenapa sampai ia meninggalkannya diterowongan, sambil mendengar cerita dari Lusi, Rita berusaha melihat kea rah danau yang di tunjuk oleh Lusi, akan tetapi Rita tidak melihat siapa-siapa disana, yang ada hanya air danau yang tenang dan memang seperti banyak menyimpan misteri disana.
“Haloooo….Lusi..gw enggak liat siapa-siapa disanaaa, yang ada hanya Air danau enggak ada siapa-siapa disana….coba lo liat kesana?!!
Dan ketika Lusi melihat ke arah danau memang tidak ada siapapun disana, Lusi sempat bingung karena dia melihat dengan jelas ada seseorang disana sedang menganiaya seoarang wanita dengan sadis.
“Tapi Rita tadi itu benar ada seseorang disana dan dia menganiaya seorang wanita. Lalu memotong habis rambut wanita itu!!” Lusi berusaha meyakinkan Rita, bahwa yang ia lihat itu benar dan dia tidak sedang berhalusinasi,
“Aaaaaah..sudahlah Lus..ayo kita kemabali ke mobil mungkin nanti akan ada orang yang akan membantu kita.”
Dengan wajah yang masih kebingungan dan sesekali Lusi menoleh kea rah danau itu,ia pun pergi mengikuti Rita menuju ke mobilnya,
Dan…….tiba-tiba…
“Auugghhhhh…tooooolooong…..toooolooong..aku….”
“Rita….ritaaaa ..dengar itu?!!
“Dengar apaaa, gw enggak dengar apa-apa?!
“Masa sih…lo ga denger ada suara minta tolong…apa mungkin itu suara wanita itu?!!
“Wanita siapa?!! Aaah..ngaco aja deh…!gw jadi takut nih…!!
“Coba lo dengeriiin deh!!!
“Auughgghh..auaauauuuugh..tolong saya, toloong saya,!!!”
“Gw harus menolongnya, kalau lo enggak mau ikut yah udah gw pergi sendiri!!
Tanpa ragu-ragu lagi Lusi akhirnya meninggalkan Rita sendiri, tak lama kemudian Rita menyusul Lusi karena ia juga takut kalau harus tetap disitu sendiri,
“iiiih….ya udah gw ikuttt..Lagiaaan juga siapa mau disiini sendiri iiiiiiihhh..!!!
----------
*) Cerpen horor ini ditulis Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.
0 komentar