Thursday, December 20, 2012

Cerita Horor: Wak Mamad Dibawa Kolong Wewe

Sekitar tahun 1960-an, Desa Balapulangan, Tegal, masih banyak "iswil" berlalu-lalang. Iswil ialah lelembut, bahasa Balapulangan.

Wak Mamad yang kala itu masih muda sedang berjalan pulang setelah seharian bekerja. Memakai jaket warna hitam, Wak Mamad mbois* banget saat itu. Namun, saat sampai di rumahnya, Wak Mamad seperti tak mengenali rumahnya sendiri. Lho ada apa?

Usut diusut ternyata Wak Mamad diganggu kolong wewe. Itu hantu bertete klewer-klewer.

Peristiwa itu secara tak sengaja dilihat oleh tetangganya. Si tetangga mengaku kalau dia melihat Wak Mamad seperti digandeng oleh 'sesosok' siluet hitam tinggi besar dan bersayap lebar. Dengan sayap lebar itulah - bukan dengan teteknya - si kolong wewe menutupi tubuh Wak Mamad. Dan wussh... pergi, dibawa terbang. Sontak si tetangga jejeritan melihat hal tersebut.

Belum ada kecurigaan di keluarga Wak Mamad. Istrinya hanya cemas menantikan kepulangan suami tercintanya ke rumah. Yang sampai pagi pun belum pulang-pulang. Tak biasanya, Wak Mamad berperilaku macam Bang Toyib begini. Kalau pun toh tidak pulang, tentu Wak Mamad bicara terlebih dulu dengannya.

Si tetangga yang melihat kejadian semalam, pagi-pagi datanglah menemui istri Wak Mamad. Dia kemudian menjelaskan ihwal perkaranya. Sungguh, cerita horor itu membuat semua orang kejut bukan alang-kepalang. Pantas ditunggu tidak pulang-pulang.

Diundanglah, "orang pintar" (bahasa orang sekarang, bahasa zaman dulu: dukun) untuk membantu Wak Mamad masuk ke dimensi nyata lagi. Dukun bilang kalau Wak Mamad memang disembunyikan kolong wewe di Hutan Jati Desa Balapulang. Hutan itu masih ngeri zaman segitu.

Cerita Horor: Wak Mamad Dibawa Kolong Wewe
Ini ilustrasi saja. Tapi, gambar ini dikenal dengan Mothman, salah satu cryptid.

Proses pencarian berlangsung selama berhari-hari. Di hari ke tujuh, barulah Wak Mamad ditemukan di tengah hutan. Tapi, bukan di Hutan Jati Desa Balapulang, melainkan desa lain dekat perbukitan. Kondisinya mengenaskan. Badannya kurus, bajunya kotor dan lusuh. Dia sedang duduk bersandar pohon jati yang dipenuhi semak. Di selembar daun jati di depannya ada campuran belatung, cacing dan kaki seribu. Kata orang-orang yang paham, itulah makanan Wak Mamad selama seminggu itu. Hiii...

Kembalinya Wak Mamad ke rumah membuat seluruh penghuninya senang. Pada awalnya, Wak Mamad linglung, tidak mengenali siapa-siapa. Seperti orang terkena amnesia. Setelah dirawat dan dijampi-jampi doa, secara berangsur-angsur Wak Mamad pulih. Dia mulai bisa mengingat siapa-siapa yang ada di rumah.

Saat ditanya dia dibawa siapa, Wak Mamad cerita persis seperti si tetangga cerita. Setelahnya, dia tak mengingat apa-apa lagi.

"Orang pintar" itu menyarankan Wak Mamad supaya membuang seluruh baju yang dikenakan saat peristiwa tersebut. Baik celana, celana dalam, baju, kaos kutang, dan jaket hitam yang bikin Wak Mamad tampak mbois saat memakainya. Semua memang akhirnya dibuang, kecuali jaket hitam.

Sayang, kata Wak Mamad, masih bagus pula.

Dua minggu setelah kejadian tersebut, Wak Mamad mencuci jaket hitam itu dan mengenakannya kembali. Setelah itu, Wak Mamad tak pernah pulang ke rumahnya. Dia benar-benar jadi Bang Toyib rupanya. Menurut "orang pintar" Wak Mamad sudah dibawa ke "dunia lain" oleh kolong wewe, dan tak pernah dikembalikan. Entah dijadikan apa dia di "dunia lain" itu. Hiii...

Cerita horor ini dikisahkan YudiBatang, dan ditulis ulang.[]

*) Mbois ialah keren.

Follow Twitter kami di @CerpenHoror

0 komentar