Tuesday, November 27, 2012

Siapa Membakar Sampah Magrib Ini?

Sekitar 1990-an, Klaten - salah satu bagian dari Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Yogyakarta - masih belum seramai sekarang. Kampung kami, yang terletak di sebelah selatan daerah Bayat, memang masih jauh dari kata modern seperti sekarang. Namanya zaman dulu, belum ada wc di rumah. Orang-orang sekampungku kalau mau buang air besar biasanya ke sungai, walaupun pada malam hari. Masih mending kalau sungainya dekat dengan rumah. Rumah pun masih jarang-jarang. Penerangan jalan juga masih sedikit.

Kejadian ini terjadi pada malam Jumat, saat aku dan kakak sepupuku hendak ke sungai. Yah, kira-kira menjelang Magrib. Kami berjalan tempat sampah sebelum sampai di sungai. Aku melihat tempat sampah terbakar oleh api yang lumayan besar.

Aku menggumam sama kakak sepupuku, "Siapa yang bakar sampah Magrib gini?"

Kakakku itu sih hanya mengedikkan bahu tanda tidak mengerti. "Enggak tahu, Dek. Iya, siapa sih yang bakar sampah jam segini? Ntar kalau kebakaran gimana?"

Tapi, omongan kami itu cuma hanya jadi grenengan saja. Toh, kami tetap ke sungai untuk buang air besar. Namun, anehnya, begitu kami selesai memenuhi kebutuhan di sungai kami kembali - sekitar setengah tujuh malam. Agak-agak aneh, begitu melewati tempat sampah, kami tidak menemukan satu pun sampah yang terbakar. Semua seperti semula.

Kami berdua diam saja. Tak berbicara satu sama lain. Kecuali, kakakku memberi kode sentuhan tangan kepadaku untuk segera... lariiiii!!! Kami sampai di rumah dengan cepat. Setiba di rumah, ibu terkejut melihat kami ngos-ngosan seperti orang dikejar setan. Kami ceritakan peristiwa yang barusan kami alami. Ibuku malah bilang, "Namanya juga malem Jumat, kalo di situ itu memang 'penunggunya' banyak. Namanya tempat sampah, setan kan suka tempat-tempat yang kotor dan sepi."

Aku bergidik membayangkan kejadian malam itu.[]

Penulis: Chucky

______

Dukung blog ini dengan menjadikan Google + Chucky sebagai bagian dari lingkaran teman.

0 komentar